Pemerintah Kota Tebingtinggi bekerjasama dengan Polres Tebingtinggi mencari tahu pelaku pembuat dan penyebar tulisan berlambang palu arit di empat titik baik di gedung pemerintahan maupun sekolahan.
Proses penyelidikan dilakukan dengan mencari petunjuk melalui CCTV karena salah satu tulisan tersebut dekat dengan kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Tebingtinggi.
"Sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Kita sudah serahkan rekaman CCTV ke polisi. Karena tulisan tersebut salah satunya dekat dengan kantor Dispora," kata
Kadis Porabudpar Tebinggi, Azhar Effendi Lubis kepada wartawan, Jumat (13/9/2013).
Menurut Azhar, Pemkab punya kepentingan untuk mengungkap motif dan pelaku penyebar simbol PKI, partai terlarang di era orde lama itu. Pasalnya, warga Kota Tebingtinggi ikut resah dengan kejadian tersebut.
Diketahui, lambang palu arit PKI itu ditemukan di sejumlah titik pada dinding gedung pemerintahan dan sekolah di kota Tebingtinggi, Kamis (12/9/2013).
Lambang partai PKI itu disertai dengan kalimat yang kesannya mendukung keberadaan partai komunis. Tulisan bercat pilok warna hitam itu berbunyi: "Komunis Harga Mati. Bangun dan Melawan!!! Hidup Rakyat. Kita sudah ditindas. Kita harus melawan." "Revolusi harga mati, kami akan terus melawan, "Komunis."
Tulisan ini ditemukan di dinding samping kanan SMP Negeri 1, Jalan DI Panjaitan, tepatnya di seberang kiri jalan Rumah Dinas Walikota Tebingtinggi.
Kemudian di dinding tembok eks kantor BDN (Bank Dagang Negara) Jalan Perintis Kemerdekaan yang jaraknya hanya belasan meter saja dari rumah dinas Walikota. Juga di dinding sekolah Yayasan Budi Dharma, Jalan Veteran dan di Simpang Jalan Veteran.
Yang membuat heboh, disamping kanan dan kiri tulisan itu terdapat gambar arit dan palu, seolah-olah melambangkan sebuah organisasi terlarang (komunis) di zaman orde lama. [ded]
KOMENTAR ANDA