Ratusan rumah warga empat lingkungan di Kelurahan Harjo Sari II Kecamatan Medan Amplas terendam banjir. bajir setinggi orang dewasa tersebut terjadi Kamis (12/9/2013) pukul 18.00 WIB kemarin.
Menurut warga, banjir di kawasan tersebut terjadi akibat tidak berfungsinya pintu air yang menghubungkan antara sungai batuan dengan kanal banjir Medan Johor.
Pasalnya hujan yang mengguyur Kota Medan beberapa hari terakhir, mengakibatkan 170 jiwa dari 49 Kepala Keluarga yang bermukim di 4 lingkungan (Lingkungan 10, 11, 12 dan 16-red), tidak dapat menempati rumah mereka lantaran terendam luapan air sungai.
"30 tahun ibu tinggal di sini. Sudah sering banjir di tempat kami ini nak. Tapi baru kali ini yang terparah sampai sebatas pinggang orang dewasa," ungkap Nursina, ibu paruh baya warga Lingkungan 10 saat menerima bantuan makanan, alas tidur dan selimut dari Pemko Medan, Jumat (13/9/2013).
Sama halnya dengan Nursina, Niar warga lainnya menuturkan, selama ini tidak satupun korban banjir mendapat perhatian dari pemerintah Kota Medan. Jikapun rumah mereka terendam banjir akibat luapan air sungai, mereka menetap sementara waktu di mushola terdekat. Padahal, kegaduhan warga karena luapan air sungai ini sering kali disuarakan di kantor kelurahan.
"Dari dulu sampai sekarang, asal banjir, kami ngungsi ke mushola. Untuk makan dan kebutuhan lainnya, ya berharap bantuan tetangga dan orang lain," keluhnya.
Meskipun baru pertama kali mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Medan, Ismail beserta istri dan warga lainnya sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan.
Mereka tidak perlu lagi memikirkan untuk urusan pangan, namun hanya fokus untuk membersihkan lumpur yang terbawa air saat banjir menerjang.
"Wah syukur kali lah bang, kalau gak, banyak kali yang harus dipikirkan. Mana harus membersihkan rumah, kerja, mengontrol kesehatan istri dan anak. Pokoknya makasih kali lah," terangnya.
Lurah Harjo Sari II, Haryadi Chaniago mengamini apa perkataan warganya. Pengakuan Haryadi, pintu air yang dikerjakan Pemerintah Pusat dan di awasi Pemprovsu ini terlalu tinggi. Akibatnya setiap hujan di kawasan pegunungan, air luapannya selalu melimpah ke empat lingkungan tersebut.
"Bangunan dasar pintu airnya terlalu tinggi bang, jadi kalau banjir datang langsung menuju dataran yang paling rendah," paparnya. [ded]
KOMENTAR ANDA