Lambang Palu-Arit yang identik dengan lambang Komunisme, atau di Inodnesia lambang Partai Komunis Indonesia (PKI), bertebaran di Tebing Tinngi, Sumatera Utara. Lambang ini pun disertai dengan tulisan dari cat pilox.
"Komunis harga mati. Bangun dan Melawan! Hidup rakyat. Kita sudah ditindas, kita harus melawan. Revolusi harga mati, kami akan terus melawan. Komunisme," demikian salah satu tulisan yang ada di dinding samping kanan SMP Negeri 1 Jalan DI Panjaitan, persisnya di seberang kiri jalan menuju rumah dinas Walikota Tebingtinggi.
Selanjutnya, tulisan dan lambang palu-arit juga ada di dinding tembok eks kantor Bank Dagang Negara (BDN) Jalan Perintis Kemerdekaan, Tebingtinggi; di dinding sekolah Yayasan Budi Dharma Jalan Veteran dan di simpang Jalan Kartini.
Menurut Omryn Silalahi, warga Jalan DI. Panjaitan, Tebing Tinggi, Kamis malam (12/9/2013), memang ada seorang warga yang melihat dua orang anak muda berboncengan naik sepeda motor dan berhenti di Jalan DI Panjaitan.
"Tapi warga yang melihat tak begitu memperhatikan, soalnya lampu penerangan jalan mati," ungkap Omryn Silalahi, sebagaimana dilansir JPNN (Jumat, 13/9).
Sementara Adrul, Kasek SMP Negeri 1 Tebing Tinggi menduga, pelaku yang menuliskan kalimat soal komunis tersebut adalah orang jahil. "Tapi cemas juga kita, karena seolah-olah akan ada masalah," ungkapnya. [hta]
KOMENTAR ANDA