post image
KOMENTAR
Calon Bupati Deliserdang, Tengku Akhmad Tala'a menyatakan, permasalahan banjir dan pemukiman tidak layak huni, harus menjadi perhatian Bupati dan Wakil Bupati Deliserdang yang terpilih nantinya.

Bebas banjir dan penataan pemukiman sehat merupakan salah satu syarat mutlak dalam menyambut kehadiran kota baru di Deli Serdang.

Hal ini disebutkan Tengku Akhmad Tala'a yang akrab disapa Tengku Ameck, saat mengunjungi warga korban banjir di Kecamatan Delitua, Deliserdang, Kamis (12/9/2013).

Dalam kesempatan tersebut, Tengku Ameck menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap korban banjir.

Menurut pasangan calon Wakil Bupati Hardi Mulyono ini, sejumlah daerah di Deliserdang menjadi langganan banjir. Tidak sedikit desa yang merasakan dampak banjir akibat hujan turun dalam beberapa jam saja. Sedang sebagian daerah lagi tergenang akibat banjir kiriman dari dataran tinggi Kabupaten Karo.

"Sebagian daerah Deliserdang berbatasan dengan Karo. Akibatnya, jika hujan turun di daerah dataran tinggi, sejumlah desa di Deliserdang, terutama di daerah hilir, akan terkena dampak banjir. Tetapi tidak sedikit desa di Deliserdang yang tergenang banjir hanya karena hujan lokal," sebut Ameck dalam keterangan yang diterima MedanBagus.Com sesaat lalu.

Dampak banjir kiriman, sebut Ameck, dapat diminimalisasi dengan penyiapan saluran air yang komprehensif dan memadai, selain melakukan pengelolaan sungai sebagai saluran utama aliran air.

"Siapapun Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih nantinya, program pengentasan persoalan banjir harus menjadi perhatian serius. Fungsi kepala daerah tidak hanya mengelola anggaran keuangan semata, tetapi juga melindungi warganya dari banjir yang dapat mengancam keselamatan," tambah Ameck.

Lebih lanjut Ameck menyatakan, penataan pemukiman layak huni merupakan agenda lain yang tidak kalah penting. Untuk itu, perumusan tata kelola lingkungan yang mengatur tentang lokasi pemukiman warga harus menjadi pembahasan dinas terkait.

"Pemkab Deliserdang yang terpilih nantinya, layak menyusun master plan pemukiman warga yang mengacu pada keselamatan, kenyaman, kesehatan juga sekaligus sesuai dengan persiapan dalam menyambut kehadiran kota baru di Deliserdang, sebagai dampak ikutan kehadiran Bandara Kualanamu International Airport," jelas Ameck.

Salah seorang korban banjir, Elia Tarigan mengatakan, sebagian besar desa yang berada di bantaran Sungai Pama, Delitua, menjadi langganan banjir, terutama pada musim penghujan akibat luapan sungai. Tidak jarang warga terpaksa mengungsi karena ketinggian air telah mengancam keselamatan penghuni rumah.

"Paling takut kalau banjir datang pada malam hari. Warga jadi cemas. Kalau sudah begitu, warga memilih mengungsi ke rumah warga lain yang tidak kena banjir," sebut Tarigan.

Tarigan berharap, Pemkab Deliserdang memiliki sistem dan petugas yang berperan mendeteksi banjir secara dini di hulu sungai guna memberikan informasi kepada masyarakat adanya ancaman banjir.

"Persoalannya, kapan banjir datang tidak dapat diprediksi. Kadang siang, kadang malam dan tidak jarang shubuh saat warga terlelap," sebut Tarigan. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa