Penembakan Bripka Sukardi di depan Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (10/9/2013) malam, menambah daftar jumlah polisi yang tewas akibat ditembak orang tidak dikenal.
Anggota Provost Polri itu tewas setelah ditembak oleh orang tak dikenal dua kali di bagian dada dan perut oleh orang tak dikenal sekitar pukul 22.25 WIB.
"Dia terkena dua tembakan ya, jadi yang satu meleset," ujar Wakapolri, Oegroseno saat ditemui di lokasi, Rabu (11/9/2013) dini hari.
Oegroseno mengatakan pelaku memang melepaskan tiga tembakan, namun hanya dua tembakan yang mengenai Bripka Sukardi. Sukardi tewas setelah peluru menghujam bagian dada dan perutnya.
"Yang kena di bagian dada, sama satu lagi tadi, tapi yang pasti di bagian badan," jelasnya.
Tiga selongsong peluru ditemukan di sekitar jenazah Bripka Sukardi. Peluru itu berjenis sama dengan yang ditemukan pada peristiwa penembakan di Pondok Aren beberapa waktu yang lalu.
Bripka Sukardi merupakan korban keempat polisi yang tewas ditembak. Sebelumnya terjadi empat kasus penembakan polisi di tiga tempat terpisah di Tangerang Selatan, Banten. Tiga polisi tewas yakni Aiptu Dwiyatno dengan tempat kejadian di Ciputat pada 7 Agustus lalu. Kemudian Aipda Kus Hendratna dan Bripka Ahmad Maulana, dua anggota Polsek Pondok Aren, dengan tempat penembakan di Pondok Aren pada 16 Agustus.
Sedangkan satu korban penembakan lagi yakni Aipda Patah Saktiyono yang jadi sasaran serangan orang tidak dikenal di Pamulang, 27 Juli lalu. Aipda Patah Saktiyono selamat kendati mendapat luka tembak di dada.
Kepolisian telah menyebarkan dua orang yang diduga menjadi pelaku penembakan polisi. Dua orang yang menjadi buronan kepolisian itu bernama Nurul Haq alias Jeck yang diperkirakan berusia 28 tahun, serta Hendi Albar dengan usia 30 tahun. [ded/bbs]
KOMENTAR ANDA