post image
KOMENTAR
Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, dan Ibu Okke Rajasa sudah tiba di Tuktuk, Pulau Samosir, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, untuk membuka Festival Danau Toba 2013.

Mereka tiba di dermaga kapal penumpang Samosir pukul 16.00 WIB setelah menaiki perahu bersama Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo. Setibanya di Samosir, pulau tengah danau terbesar di dunia itu, Hatta Rajasa disambut dengan pemakaian baju adat Batak Toba oleh Ketua Panitia Festival yang juga Bupati Samosir, Mangindar Simbolon.

Hatta dan Okke Rajasa juga mendapat sambutan adat berupa pelemparan beras oleh beberapa penari adat batak toba. Pelemparan beras sambil meneriakkan seruan "Horas" tiga kali itu menandakan doa agar sang tamu selalu selamat dan dalam keadaan sehat.

Kemudian Hatta bersama Okke beserta rombongan berjalan menanjak kurang lebih 300 meter menuju lokasi pembukaan sembari menerima sambutan upacara adat Batak Simalungun, Karo, Pak-pak dan Dairi secara bergantian.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu yang tertera dalam jadwal acara yang diterima wartawan sedianya hadir pula untuk membuka festival secara resmi, ternyata membatalkan kunjungannya. Alasan pembatalan masih kurang jelas.

Danau Toba memiliki luas 372.681 hektar meliputi 259.721 hektar daratan dan 112.960 hektar perairan.

Dana pelaksanaan ajang yang tadinya bernama Pesta Danau Toba ini diambil dari APBN, APBD Sumatera Utara, dan APBD 11 Kabupaten Kota. Keindahan Danau Toba sendiri meliputi tujuh Kabupaten yaitu Tapanuli Utara, Humbang Hasundatan, Toba, Samosir, Simalungun, Karo, dan Dairi. Tiap pemerintah kabupaten kota ikut terlibat dalam menyumbangkan kontribusinya untuk pelaksanaan acara yang akan ditutup pada Sabtu pekan depan (14/9/2013) ini.

Di tengah persiapan dan ekspektasi dari acara ini, Pemerintah Provinsi Sumatra Utara di bawah kepemimpinan Gubernur Gatot Pujo Nugroho sepertinya kurang mendukung Festival Danau Toba 2013 yang dipusatkan di Kabupaten Samosir.

Hal tersebut terlihat dari minimnya sosialisasi dan promosi terhadap penyelenggaraan Festival Danau Toba, baik dalam bentuk spanduk maupun baliho yang jarang terpantau sejak bandara internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang. [rmol/hta]

FOSAD Nilai Sejumlah Buku Kurikulum Sastra Tak pantas Dibaca Siswa Sekolah

Sebelumnya

Cagar Budaya Berupa Bangunan Jadi Andalan Pariwisata Kota Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya