post image
KOMENTAR
MBC. Oknum Kepsek SMK Negeri 8 Medan berinisial AHS diduga telah melakukan pelecehan terhadap siswinya. Selain menyuruh siswinya mengusuk punggungnya saat sedang mengalami kelelahan fisik, oknum Kepsek ini disebut-sebut meminta siswinya itu menemani diriunya tidur.

Setidaknya hal ini diungkapkan siswinya berinisial PB (17) yang kemudian menjadi korbannya saat berada di sekolah SMK Negeri 8 Medan Jalan Dr Mansyur Medan.

Saat sedang berada di ruang praktik kamar hotel, Ali kemudian masuk ke dalam ruangan di mana saat itu juga terdapat dua rekan orang teman PB yang sedang duduk bercengkrama.

''Di ruangan itu ada teman saya juga,'' kata PB.

AHS selanjutnya mondar-mandir di ruangan itu sehingga ketika ada kesempatan memanggil untuk meminta siswi itu untuk mengusuk bagian punggungnya.

PB pun memberikan kode kepada temannya itu untuk tidak keluar dari kamar itu, karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkannya.

Usai mengusuk Kepsek itu selama dua menit kemudian ia merasa pernyataan yang dilontarkannya itu cukup melecehkan dirinya sehingga membuatnya merasa tidak suka.

''Kepala saya pening, katanya. Lalu saya jawab mungkin karena kecapekan pak. Kemudian dia bilang, ’kalau lagi begini capeknya, maaf ya, lebih enak ada perempuan di samping,'' ujarnya menirukan perkataan AHS.

Dari sini kemudian PB merasa ada kejanggalan dan menganggap kalau Kepsek itu akan mengajaknya tidur bersama. Ia kemudian berfikir mana ada seorang kepala sekolah mengungkapkan hal itu di depan siswinya.

Kemudian ia langsung menjauh, hingga saat berada di depan pintu kamar hotel itu, AHS kemudian mendekati PB kemudian berbisik: ''kalau tidak sibuk temanin saya ya.''

Merasa keberatan dengan perlakuan Kepala Sekolah tersebut PB kemudian mengatakan: ''Loh kenapa tidak dengan istri Bapak saja?” tanyanya.

Akhirnya tindakan oknum kepala sekolah itu diadukan kepada orang tuanya, sehingga terjadi pertengkaran hebat di ruang sekolah itu dimana pihak keluarga PB meminta AHS mengakui perbuatannya.

Sementara itu AHS membantah semua tudingan itu dan mengatakan bahwa pernyataan siswinya itu hanya fitnah untuk menjatuhkan dirinya.

''Saya tidak pernah memegang bra seperti yang dituduhkan itu, tapi kalau saya melihat namanya di name tage memang iya. Tapi itu hanya saya lakukan untuk mengetahui siapa marganya,'' katanya.

''Setelah saya ketahui marganya Bangun, saya lalu bilang ‘berati kamu tidak pernah tidur ya’,'' ungkapnya.

Namun setelah itu, katanya, pernyataannya itu kemudian disalahartikan oleh siswi itu dengan ia akan mengajaknya tidur.

Sebagaimana disiarkan MedanBagus.Com sebelumnya, pihak keluarga berencana mengadukan oknum Kepsek itu ke Dinas Pendidikan Kota Medan. [ded]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas