MBC. Meski secara umum harga karet karet belum dalam titik stabil, namun tampaknya petani karet diuntungkan dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar. .
''Harga karet secara umum bagus namun belum maksimal,'' ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara, Edy Irwansyah, kemarin.
Diakui, tingginya harga karet yang pasaran internasional yang mencapai kisaran 2,5 Dolar berbanding terbalik dengan harga yang diterima pertani.
Rendahnya rupiah yang diterima petani menurut Edy dilatarbelakangi beberapa faktor. Antara lain masih tingginya kadar air serta banyaknya kotoran yang menempel.
''Ke dua faktor ini sangat memperngaruhi harga karet petani,'' ujarnya.
Kebiasaan para petani yang langsung menjual hasil panennya kepada pengepul dengan kadar air yang masih tinggi (karet basah) akan membuat harga karen menurun. Apalagi para pengepul tidak mau rugi sehingga tafsiran kadar air akan dilebihkan.
''Ini akan merugikan petani. Kecuali petani bisa langsung menjualnya ke pabrik sehingga bisa untung,'' ujarnya. [ded]
KOMENTAR ANDA