PT. Universal Gloves membantah keras bahwa belasan karyawannya pingsan setelah menghirup gas klorin yang bocor pada Kamis (5/9/2013) di Jalan Pertahanan No.17, Dusun I Desa Patumbak Kampung, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.
"Karyawan kami tersebut hanya mengalami sesak nafas dan saat itu juga langsung dilarikan ke rumah sakit, korbannya ada tiga orang, yaitu Nurfitriyanti, Menaritania dan Supriyadi. Semuanya sudah dalam keadaan sehat dan saat ini sedang istrahat di rumah masing-masing." ujar Humas PT. Universal Gloves, Pairin.
Tanpa menyebutkan penyebab sesak nafas ketiga korban itu, Pairin menambahkan, ketiganya mengalami sesak nafas saat melintas di dekat tabung gas yang terletak di pojok pabrik. Selama masa istirahat, ketiga karyawan itu tidak akan menerima pemotongan gaji
"Semua biaya perobatan ketiga ditanggung oleh perusahaan, selain itu, selama dalam pemulihan kondisi mereka,pihak perusahaan tidak akan memotong gaji karyawannya," jelasnya.
Sementara itu, keterangan yang berbeda didapat dari seorang warga yang tinggal dekat dengan pabrik sarung tangan itu.
H.Sinaga, warga yang tinggal disekitar pabrik saat ditemui pada Rabu (4/9) mengaku dirinya melihat langsung saat pihak pabrik melakukan evakuasi karyawanya yang mengalami keracunan tersebut.
"Evakuasi pekerja yang keracunan dilakukan dengan menggunakan mobil perusahaan menuju rumah sakit. Saya tadi melihat ada seorang pekerja lelaki mengalami luka parah dan kritis dengan luka melepuh di bagian dada," ujarnya.
Menurut H.Sinaga, kebocoran gas klorin yang kerap terjadi dari pabrik itu kerap membuat warga yang tinggal di sekitar mengalami sesak nafas dan harus menggunakan masker. Bahkan, bau gas beracun ini sudah beberapa kali diprotes warga sekitar, namun pihak manajemen pabrik tidak menanggapinya.
Kasus keracunan pekerja di PT.Universal Gloves terjadi pada Rabu (4/9/2013) sore. Sejumlah karyawan dilaporkan keracunan akibat kebocoran gas klorin dari pabrik sapu tangan itu. [hta]
KOMENTAR ANDA