Penertiban ternak babi yang dilakukan Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Kota Medan bersama tim gabungan Satpol PP dan Kepolisian di Jalan Luku III, Kelurahan Kuala Bekala bocor, Kamis (5/9/2013) siang tak menghasilkan apa-apa. Pasalnya petugas yang menyerbu mendadak pemukiman warga hanya menemukan lahan kosong dan sepi dari babi.
Menurut petugas Satpol PP, P Sitorus mengatakan, penertiban ini gagal karena Kepling telah memperingatkan para warga agar babinya dipindahkan dulu.
"Pagi tadi kepling telah memerintahkan warga yang mempunyai babi untuk memindahkannya karena bakal ada penertiban. Mana ada penertiban siang gini bang, biasanya pagi-pagi," ujarnya.
Sementara itu, boru Gultom yang memiliki ternak babi merasa kecewa terhadap sikap Pemko yang melakukan penertiban.
"Pemerintah dalam hal ini Pemko Medan tidak berpihak pada rakyat kecil. Anak kami sekolah dan dapat menjadi sarjana dari hasil berternak babi ini," ujarnya.
Dirinya juga menilai pemerintah tidak pernah memperhatikan rakyat kecil. "Jangan ternak babi yang kalian tertibkan, tapi pejabat koruptor dan bandar sabu yang kalian harus tangkap . Jika itu kalian lakukan kami mendukung," katanya.
Dikatakannya, penertiban yang dilakukan tidak jelas. Padahal, warga yang tinggal di sekitar peternak babi tidak ada yang keberatan. Apalagi di lokasi tersebut hampir seluruhnya peternak babi dan petani sayuran.
"Jangan kalian ganggu kami berternak, karena berternak adalah sumber penghasilan kami. Seharusnya bila ditertibkan berikan solusi yang terbaik. Jangan kami menjadi susah karena penghasilan untuk makan sekeluarga kami kalian rusak. Kalau kalian tertibkan spontan kalian membuat anak kami tak bisa jadi seperti kalian (PNS)," tegasnya. [hta]
KOMENTAR ANDA