Nama mantan Presiden Soeharto batal diabadikan pada ruas Jalan Medan Merdeka. Lantaran, penguasa Orde Baru itu belum menyandang gelar pahlawan nasional.Panitia 17 juga batal mengabadikan nama mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dengan alasan yang sama.
"Dari berbagai pendapat, akhirnya Jalan Soeharto dan Jalan Ali Sadikin belum akan diajukan," kata Sekretaris Panitia 17 Muhammad Yamin di gedung DPR Jakarta, Rabu (4/9/2013).
Menurut Yamin, penundaan nama jalan bagi dua tokoh itu dilakukan karena memicu pro kontra di tengah masyarakat. Terlebih, Jenderal Soeharto diduga bertanggung jawab atas banyak pelanggaran HAM saat menjadi presiden.
Selain itu, dua nama tersebut juga belum mendapat gelar pahlawan nasional seperti nama proklamator Soekarno dan Muhammad Hatta.
"Karena juga terhambat belum pahlawan nasional," kata Yamin.
Namun begitu, lanjut Yamin, ke depan, tidak menutup kemungkinan nama Soeharto diusulkan kembali menjadi nama jalan. Sesuai dengan dinamika dan perubahan persepsi masyarakat.
"Panitia 17 akhirnya tidak mengusulkan itu. Walaupun kita menghargai usulan orang. Bisa saja sepuluh tahun lagi ketika masyarakat sudah berubah," jelasnya.
Yamin menambahkan, saat ini Panitia 17 berfokus pada pemberian nama Jalan Bung Karno dan Jalan Bung Hatta. Targetnya, kedua nama jalan itu akan diresmikan pada 10 November 2013, bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Sebelumnya, Panitia 17 bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengusulkan penggantian nama empat ruas Jalan Medan Merdeka di kawasan silang Monumen Nasional. Jalan Medan Merdeka Selatan diganti dengan nama Jalan Soekarno, Medan Merdeka Utara diganti dengan Jalan M. Hatta, Medan Merdeka Barat diganti dengan Jalan Soeharto, serta Medan Merdeka Timur diganti menjadi Jalan Ali Sadikin. Selain itu, diusulkan juga nama Taman Merdeka bagi kawasan Monas. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA