Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara, Dadang Darmawan menyebutkan aspek etika moral terkesan diabaikan oleh tim seleksi dalam menentukan 20 besar calon anggota KPU Sumut yang diumumkan kemarin.
Pernyataan ini disampaikannya mengingat beberapa diantara peserta yang lolos tersebut terindikasi pernah terlibat politik praktis seperti anggota tim sukses untuk calon kepala daerah dibeberapa daerah, bahkan ada yang terlibat sebagai peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang diusung partai politik.
"Harusnya secara etika moral hal ini sudah terdeteksi dengan menelusuri latar belakang mereka," katanya, Rabu (4/9/2013).
Dadang menyebutkan, secara aturan memang keterlibatan mereka sebagai tim sukses calon kepala daerah maupun keterlibatan sebagai peserta Pilkada tidak bisa menganulir mereka untuk mengikuti seleksi calon KPU Sumut. Namun menurutnya, latar belakang mereka tersebut sangat berdampak pada netralitas mereka jika terpilih menjadi anggota KPU.
"Latar belakang tersebut pasti akan berpengaruh, itu tidak bisa dipungkiri," ujarnya.
Diketahui, calon KPU Sumut untuk 20 besar telah diumumkan oleh Tim Seleksi KPU Sumut hari ini. Dari 20 nama yang lolos beberapa diantaranya memiliki rekam jejak keterlibatan sebagai tim sukses mupun calon wakil walikota pada Pilkada Kota Medan tahun 2010 lalu seperti Nelly Armayanti. [hta]
KOMENTAR ANDA