post image
KOMENTAR
MBC. Pramono Edhie Wibowo memang bagian keluarga Cikeas. Tapi, untuk bisa memenangkan konvensi Demokrat, modal hubungan keluarga saja tidak cukup. Pramono Edhie harus all out dan kerja keras agas bisa mendongkrak elektabilitasnya sehingga bisa memenangkan konvensi.

Saran itu disampaikan pakar politik Universitas Indonesia Prof Budiatna, pengamat politik Universitas Hasanuddin Dr Adi Suryadi Culla, dan Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan. Jika Pramono Edhie tidak all out, kemungkinan menangnya dalam konvensi sangat kecil.

Prof Budiatna bilang, dalam dunia militer, Pramono memang sangat baik. Tapi dalam dunia politik, Pramono masih seumur jagung. Dia belum memdalami banyak urusan politik dan belum banyak publik yang belum kenal dia.

Kini, kata Budiatna, elektabilitas Pramono masih sangat kecil.

Dalam survei-survei, namanya tidak pernah masuk ke papan atas. Masuk 10 besar juga sangat jarang. Salah satu usaha yang bisa mendongkrat elektabilitasnya, Pramono harus rajin turba alias turun ke bawah dan blusukan seperti Jokowi dan Dahlan Iskan. Namun, dengan waktu tersisa hanya sekitar tujuh bulan, hal itu juga berat.

"Blusukan juga sudah terlambat. Jokowi itu bukan baru sekarang blusukan. Itu sudah sejak dulu," ujarnya Selasa (3/9/2013).

Blusukan ini juga tidak ujug-ujug bisa sukses. Blusukan bisa meraih simpati publik jika dilakukan dengan cair, hangat, dan tidak dibuat-buat. "Dia (Pramono) bisa nggak seperti itu?" tantang Buadiatna. "Tapi, dunia politik itu harus mengakar, tidak bisa karbitan," tambahnya.

Adi Suryadi Culla menyatakan, dengan strategi biasa, butuh waktu sangat panjang meningkatkan elektabilitas. Kalau Pramono Edhie ingin namanya menanjak cepat, dia tidak bisa mengandalkan hal-hal biasa dan normatiif, tapi dia harus membuat kejutan.

"Kalau tidak ada kejutan yang mengesankan di publik, sulit," ujarnya sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa