MBC. Asaram Bapu, kakek sekaligus tokoh spiritual India, terpaksa menjemput paksa oleh kepolisian Kota Indore, Negara Bagian Madhya Pradesh, dari rumahnya dini hari kemarin. Pria 72 tahun itu diringkus atas tuduhan pelecehan seksual.
''Kami membawa tersangka ke Jodhpur. Sebab, di kota itulah, kasus pelecehan seksual itu terjadi,'' kata Ajay Pal Lamba, wakil kepala polisi setempat.
Informasinya, lelaki yang oleh para pengikutnya dianggap sebagai dewa itu melecehkan seorang gadis berusia 16 tahun. Lantaran tidak bisa menerima dengan kejadian tersebut, orang tua korban yang adalah pengikut Asaram melaporkan panutan mereka itu kepada polisi.
Sebenarnya, polisi sudah melayangkan surat panggilan kepada tokoh yang mendapat julukan Bapu atau Bapak itu.
Namun, Asaram mengabaikan surat panggilan yang tenggat waktunya berakhir pada Jumat lalu (30/8) itu. Kepolisian Jodhpur pun terpaksa bertindak. Sabtu tengah malam (31/8) lalu, mereka bekerja sama dengan kepolisian Indore membekuk Asaram.
Di hadapan polisi, Asaram membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Pria berjenggot putih ini menganggap tuduhan itu bermuatan politis.
Pelecehan seksual dimaksud terjadi 15 Agustus lalu. Saat itu, seperti dikutip dari metrosiantar, Asaram sedang mengadakan pertemuan dengan para pengikutnya, termasuk korban dan orang tuanya.
Dengan alasan ingin mengusir setan yang menguasai gadis belia itu, Asaram lantas minta ditinggalkan berdua saja dengan korban. Saat itulah, pelecehan seksual itu terjadi. Korban yang namanya dirahasiakan baru bercerita kepada orang tuanya dua hari setelah kejadian.
Asaram memantik perhatian dunia saat mengomentari kasus pemerkosaan masal yang dialami mahasiswa 23 tahun di Kota New Delhi.
Ketika itu, dia menyatakan pemerkosaan sadis tersebut bisa dihindari, asal korban minta belas kasihan para pelaku. Dia meminta publik tidak hanya menyalahkan para pelaku, tapi juga korban yang dia anggap memberikan kesempatan. Komentar itu pun langsung menuai kontroversi.[ded]
KOMENTAR ANDA