MBC. Usulan perubahan nama empat ruas jalan di Jakarta menjadi Jalan Soekarno, Hatta, Soeharto dan Ali Sadikin sebagaimana diusulkan Panitia 17 yang dipimpin Jimmly Asshidiqie hanya akan menambah polemik saja.
Begitu ditegaskan Sekjend Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi, Agus Priyanto, Senin (2/9/2013).
Agus menilai, jika ada kehendak ingin mengenal lebih mendalam pemikiran dan karya tokoh yang diusulkan sebagai nama jalan, mengapa bukan menulisnya dalam sebuah buku.
Dengan begitu, kata dia, generasi penerus bangsa bisa lebih komprehensif mengenal jejak perjuangan tokoh tersebut bagi bangsa ini.
Menurut Agus, sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, usaha untuk menjadikan nama tokoh-tokoh sebagai nama jalan tidak lebih dari usaha simbolisasi terhadap si tokoh seperti yang banyak terjadi saat ini.
Oleh karenanya dia sangat menyayangkan karena ada nama Soeharto untuk dijadikan nama jalan tersebut. Soeharto memiliki catatan negatif dalam sejarah bangsa.
"Soeharto memiliki catatan negatif dalam sejarah bangsa ini karena telah membawa cita-cita kemerdekaan bangsa semakin jauh terwujud dengan berbagai kebijakannya yang pro pasar dan asing serta menciptakan budaya KKN," sindir Agus.[ded]
KOMENTAR ANDA