Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi alasan pihak manajemen RSUP H Adam Malik, Medan menambah beban kerja tenaga perawatnya. Hal ini diakui Direktur Utama RSUP H Adam Malik dr Lukmanul Hakim Nasution, Sp.KK.
Menurutnya, penambahan kinerja tersebut untuk mencapai visi misi pelayanan rumah sakit dan menjaga akreditasi rumah sakit tersebut.
"Mereka berbicara secara manajemen, tetapi di rumah sakit ini kita harus berbicara bagaimana memaksimalkan SDM yang ada," katanya, Senin (2/9/2013).
Lukmanul menyebutkan, aksi unjuk rasa perawat ini justru disebabkan adanya kesalahan persepsi dalam mengartikan amanatnya. Dimana, ia meminta agar tenaga keperawatan meningkatkan kinerjanya.
Ia juga menyebutkan hal ini dimasudkan bagi seluruh staff di rumah sakit tersebut untuk setiap instalasi.
"Memang untuk mencapai visi misi dan akreditasi tenaga keperawatan sangat menentukan," ujarnya.
Sebelumnya ratusan perawat baik PNS dan honorer berunjuk rasa di RSUP H Adam Malik di Jalan Bunga Lau No 17, Medan, Senin pagi. Mereka protes terhadap kebijakan penambahan beban kerja terhadap yang dibebankan manajemen rumah sakit kepada mereka.
"Kami menuntut agar dipekerjakan sesuai porsi, kami keberatan karena saat ini bekerja 1 perawat berbanding 16 pasien, padahal maksimal 1 banding 6 pasien," kata koordinator mereka, Martoni Calvin.
Martoni menyebutkan, keberatan mereka tersebut didasarkan pada standar kinerja sesuai undang-undang keperawatan. Mereka meminta agar manajemen rumah sakit jeli dalam permasalahan tersebut. Mereka mengancam melakukan mogok lanjutan jika hal ini tidak segera diselesaikan.
"Kalau tuntutan ini tidak diselesaikan kami akan melakukan aksi mogok lagi, bahkan akan kami galang aksi mogok nasional," ujarnya.
Data yang didapatkan, sedikitnya 700 tenaga perawat yang mendapatkan beban kerja tambahan tersebut. 600 orang diantaranya berstatus PNS sedangkan 100 lainnya tenaga honorer. [ded]
KOMENTAR ANDA