Seharusnya masyarakat Indonesia marah dan menuntut Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mundur karena ternyata tidak hafal lagu Indonesia Raya.
Hal itu terbukti saat Roy menyanyikan lagu tersebut sewaktu menenangkan supporter dalam pertandingan Persija kontra Persib di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, (Rabu, 28/8/2013) lalu.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung menjelaskan, ketika menyangkut nasionalisme, masyarakat tidak ada greget, tidak ada getaran.
"Ketika ada seorang menteri tidak hafal Indonesia Raya, masyarakat kita tidak marah, sehingga menteri tersebut tidak terdesak untuk mundur," kata Pramono dalam diskusi "Jejak Nasionalisme, Demokrasi, dan Masa Depan Keadilan" di kantor DPP Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK), Tebet, Jakarta, Sabtu (31/8/2013).
Pramono mengaku sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Menurutnya, jika kejadian semacam ini terjadi di negara lain, sudah pasti akan muncul desakan dari masyarakatnya agar pejabat itu mundur. Menurut Pramono desakan ini muncul dengan sendirinya karena adanya getaran nasionalisme.
"Kalau terjadi di negara-negara lain, tekanan publik akan begitu kuat sehingga menteri yang bersangkutan mundur akibat tekanan itu. Jadi getaran Nasionalisme begitu ketatnya. Ini contoh nasionalisme dalam potret yang sederhana," kata Pram
Pramono juga menyayangkan tidak ada respon dari Presiden terkait kecerobohan anak buahnya tersebut. Padahal, saat itu disiarkan secara langsung oleh TV nasional. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA