Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat harga elektronik di Kota Medan ikut terkerek naik. Kenaikan harga itu disebabkan karena komponen elektronik didatangkan melalui impor.
Karyawan Metro Elektronik Sugianto, Jalan Brigjen Katamso mengatakan, kenaikan harga elektronik tersebut naik 5 hingga 6 persen.
"Barang elektronik seperti kulkas, AC, dispenser naik, karena kebanyakan diimpor dari luar negeri," katanya kepada MedanBagus.Com, Sabtu (31/8/2013).
Namun begitu, lanjut dia, hingga kini penjualan barang elektronik masih stabil, karena peningkatan terjadi semenjak puasa dan lebaran.
"Meskipun harganya naik, dirinya merasa optimis penjualan tidak akan banyak menurun, karena barang elektronik merupakan kebutuhan yang banyak dicari masyarakat," ujarnya.
Hal senada dikatakan, Dina karyawan komputer di jalan Merak Jingga Medan. Dikatakannya, dampak kenaikan kurs dolar terhadap rupiah sudah mempengaruhi harga sejumlah barang. Misalnya harga komputer jinjing dan aksesorinya, naik dalam kisaran 15 persen hingga 20 persen.
"Harganya mulai menyesuaikan dolar sejak pekan lalu. Karena ada beberapa produk yang menggunakan kurs dollar seperti merek Asus, Lenovo" katanya.
Sementara itu, Dewi warga jalan Rahmadsyah mengeluhkan kenaikan harga barang elektronik tersebut.
"Sebelumnya barang elektronik juga sempat naik
usai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dan ini kenaikan untuk kedua kalinya. Mahal memang tapi mau tidak mau pasti banyak masyarakat yang beli karena butuh," ujarnya.
Dirinya berharap , harga dolar kembali turun karena apabila naik terus maka itu akan sangat menyusaahkan masyarakat. [hta]
KOMENTAR ANDA