MBC. Pemadu moda menuju dan dari bandara harus terintegrasi satu sama lain. Tujuannya mempermudah para penumpang untuk menggunakan pesawat terbang, khususnya untuk bandara baru, Kualanamu.
"Oleh karena itu, perlu diterapkan Transit Oriented Development (TOD), yang merupakan satu konsep integrasi antara bisnis dan transportasi," jelas Presiden The Korea Transport Institute Thomas G Jin PhD yang tampil sebagai pembicara pada Focus Group Discussion Integrated Public Transport Facilities (Case Study Kualanamu Airport) yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Jumat (30/8/2013) di Hotel Grand Angkasa.
Thomas, sebagaimana dikutip dari analisadaily, mengilustrasi seperti Bandara di Incheon, Korea saat ini. Di bandara negeri ginseng ini, sudah menerapkan konsep TOD. Yang mana, para penumpang telah dimudahkan dengan adanya sistem check in di stasiun kereta api. Selain itu, berbagai moda yang tersedia juga menjadi alternatif pilihan bagi calon penumpang sesuai keinginan para penumpangnya.
Di bandara itu, limousine bus sebanyak 55 persen. Selebihnya, kenderaan pribadi 23,1 persen, taksi 6,7 persen, bus 8,6 persen dan kereta api 5,9 persen.
Dosen Teknik ITB Ir Sri Hendarto MSc yang juga tampil sebagai pembicara mengemukakan, stasiun kereta api bandara yang telah menarik presentase tertinggi penumpang bandara dan karyawan memiliki 4 karakteristik umum.[ded]
KOMENTAR ANDA