Demi kebutuhan rekonsiliasi sejarah, sejumlah tokoh yang diakomodir Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menggelar pertemua untuk membahas perubahan nama jalan Merdeka Utara dan Merdeka diganti menjadi nama jalan tokoh proklamator.
Hal itu sesuai dengan inisatif Panitia 17 yang disampaikan Ketua Delegasi Panitia 17 Jimmly Asshiddiqie di gedung MPR, Jakarta, Jumat (30/8/2013)
Menurut dia, Panitia 17 ingin nama-nama pahlawan diabadikan menjadi nama-nama jalan dan gedung tertentu. Pemberian nama itu dimulai dari DKI Jakarta.
"Kami sepakat mulai dari DKI dan mulai dari Soekarno-Hatta," katanya seperti dilansir JPNN.
Panitia 17 lanjut Jimmly, mengusulkan agar di setiap ibukota provinsi terdapat nama Jalan Soekarno dan Jalan Hatta. Di samping itu, juga berkembang ide nama-nama pahlawan lainnya untuk nama jalan.
"Target pada tanggal 10 November, kami punya rencana, Jalan Merdeka Utara dan Jalan Merdeka Selatan diresmikan menjadi Jalan Bung Karno (di Merdeka Utara) dan Bung Hatta (di Merdeka Selatan)," kata Jimmly.
Selain Jalan Merdeka Utara dan Jalan Merdeka Selatan, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ini menyatakan, Panitia 17 mengusulkan Jalan Merdeka Barat dan Merdeka Timur diganti namanya.
"Merdeka barat jadi Soeharto dan Merdeka Timur jadi Ali Sadikin," katanya.
Namun, untuk Jalan Merdeka Barat dan Merdeka Timur masih dalam proses penggodokan.
"Prosesnya belum final. Pada saatnya nanti kita umumkan. Nanti kami usulkan ke gubernur dan gubernur teruskan ke presiden," kata Jimmly.
Menurutnya, untuk mengganti nama Jalan Merdeka Barat, Merdeka Timur, Merdeka Utara, dan Merdeka Selatan harus ada Keputusan Presiden (Keppres). "Biasanya cukup oleh gubernur," kata Jimmly.
Sementara itu, Jokowi mengatakan, pergantian jalan menjadi Ali Sadikan dan Soeharto masih dalam pembicaraan. "Saya kira kita fokus dulu pada Bung Karno dan Pak Hatta. Dua ini gol dulu sebelum September," katanya. [hta]
KOMENTAR ANDA