post image
KOMENTAR
MBC. Ajang Miss World dinilai bernuansa merendahkan martabat perempuan masih jadi pembicaraan hangat. Termasuk di kalangan politisi.

"Saya fikir banyak kegiatan yang lebih sesuai dengan budaya Indonesia dan juga sesuai dengan ajaran agama untuk mengali dan meningkatkan potensi wanita Indonesia. Tidak hanya Miss World," ujar Anggota Komisi X DPR Fraksi PKS, Surahman Hidayat dalam keterangan tertulis, Senin (26/8/2013).

Jelas dia, kegiatan Miss World tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 serta nilai-nilai ajaran agama. Terlalu sederhana kalau ada yang berpandangan bahwa Miss World diasumsikan mampu meningkatkan potensi pariwisata dan budaya Indonesia. Karena pada kenyataannya di beberapa Negara yang pernah melaksanakan Miss World tidak terbukti mampu meningkatkan potensi pariwisata.

''Saya harap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan agar lebih proaktif dan kreatif dalam mengali dan mengembangkan khasanah budaya dan pariwisata di Indonesia, yang sangat kaya, beragam dan memiliki ke khasan,'' terang Surahman seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.

Seraya tambah Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR ini, pemerintah juga harus menghadirkan program-program peningkatan dan pemberdayaan potensi perempuan Indonesia, untuk kemudian di promosikan ke dunia Internasional, tanpa harus ikut-ikutan mengadopsi budaya dari luar, yang belum tentu sesuai dengan budaya dan agama di Indonesia.

Pelaksanaan ajang Miss World banyak menuai kontroversi di kalangan masyarakat Indonesia, ajang internasonal ini direncanakan akan digelar di Indonesia September 2013 di Bali. [ded]

KOMENTAR ANDA

Baca Juga