Sebagai salah satu daerah penghubung utama yang akan menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia, Sumatera Utara memerlukan pasokan energi listrik yang mencukupi.
Oleh sebab itu, krisis listrik yangdialami Sumatera Utara belakangan ini harus segera disikapi dengan solusi. pasalnya, berapa program MP3EI yangterdapat di Sumatera Utara, seperti bandara Internasional Kuala Namu, pelabuhan yang akan menjadi International Hub Port di Kuala Tanjung dan Kawasan ekonomi Khusus Sei Mangke, semuanya memerlukan energi listrik yang memadai.
"Tentu ini akan membutuhkan banyak penggunaan energi. Banyak investor dan pengusaha akan masuk dari pintu Sumatera Utara. Apabila pintu masuk saja mengalami krisis energi bagaimana dengan daerah yang lain," ujar Staf Khusus Menko Perekonomiann, Abdullah Rasyid kepada MedanBagus.Com, Jumat (23/8/2013).
Untuk itu, lanjut caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional Dapil Sumut 1 ini, krisis listrik yang juga merugikan warga Sumut hari ini harus segera diselesaikan dengan serius.
"Untuk itu yang diperlukan adalah keseriusan dari semua pihak untuk penyelesaian krisis energi di Sumatera Utara," lanjut dia.
Sekadar mengingatkan, dalam tiga bulan terakhir, Sumatera Utara telah mengalami krisis listrik. Pemadaman bergilir yang dilakukan secara acak kerap menimbulkan kerugian, tidak saja bagi rumah tangga, namun juga sektor-sektor industri. Akibat pemadaman itu pula, beberapa waktu lalu, krisis listrik dituding sebagai penyebab awal kerusuhan LP Tanjung Gusta. [hta]
KOMENTAR ANDA