MBC. Penguatan dolar terhadap rupiah berdampak pada pembayaran utang PT PLN Persero yang sebagian besar berdominasi mata uang asing.
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji mengatakan, tidak memiliki kuasa untuk mengendalikan nilai tukar tersebut.
''Kita perlu memahami kondisi yang terjadi saat ini. Namun, kita juga punya kendali terhadap nilai tukar,'' tutur Nur Pamudji dijumpai di kantor Kementerian BUMN di Jakarta.
Sekadar diketahui, PLN memiliki utang monoter dalam valas bersih sekitar Rp234,2 miliar di mana 19,4% dalam Yen dan 79,7% dalam dolar AS, serta 0,9% dalam mata uang asing lainnya. Berarti, uang PLN dalam denominasi dolar kurang lebih Rp185,01 triliun.
Dia menolak penguatan dolar berdampak pada performa kinerja perusahaan hingga akhir tahun ini.
''Yang penting kebutuhan listrik tercukupi dan sambungan baru masih ada,'' ujarnya seperti dikutip dari liputanbisnis.
Menurutnya, pemerintah memiliki antisipasi untuk mengatasi gejolak pelemahan rupiah.
''Sehingga kita tidak perlu panik dan selalu prudent. Kita percaya pemerintah dapat mengatasinya,'' imbuhnya. [ded]
KOMENTAR ANDA