MBC. PT Bahana Securities menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat saat ini, berdampak buruk kepada emiten yang memiliki utang dalam bentuk dolar.
Kepala Riset PT Bahana Securities, Harry Su mengatakan, selain berdampak kepada emiten yang memiliki utang dolar. Tetapi secara keseluruhan pelemahan rupiah dapat mengikis Earning Per Share (EPS) atau laba bersih per saham.
''Setiap 1 persen rupiah deprecition maka mengikis EPS pasar sebesar 1,1 persen. Saham yang terkena dampak besar seperti Indosat (ISAT) yang memiliki utang besar. Jadi setiap pelemahan rupiah 1 persen rupiah maka berpengaruh net profit ISAT sebesar 17,9 persen,'' kata Harry saat halal bihalal di Jakarta, kemarin.
Saat sesi siang hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp10.945 per dolar.
Selain pelemahan rupiah, meningkatnya suku acuan bunga (BI Rate) sebesar 1% juga berdampak ke emiten dan menurunkan EPS-nya sebesar 0,7%.
Pelemahan rupiah juga berdampak kepada emiten yang membeli bahan baku produksinya dari luar negeri. Seperti, emiten farmasi yakni PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Direktur Keuangan PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius seperti dikutip dari liputanbisnis, mengatakan, tertekannya rupiah terhadap dolar AS berdampak kepada keuangan perseroan karena sebagian besar bahan baku didatangkan dari luar negeri.[ded]
KOMENTAR ANDA