Selain kasus suap di SKK Migas dan juga nilai tukar rupiah yang kian melemah, kebobrokan pemerintahan SBY sebenarnya sudah terlihat sejak lama.
Misalnya saja, kata Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Masinton Pasaribu, dengan utang luar negeri yang terus meningkat. Kini utang luar negeri Indonesia sudah mencapai Rp 2.023 triliun. Utang dalam jumlah besar ini mengakibatkan anggaran negara terus tersedot yang berakibat pada pengurangan subsidi untuk rakyat, seperti subsidi bahan bakar minyak (BBM), subsidi pupuk dan lain-lain.
SBY, yang dibalut politik citra itu, lanjut Masinton, juga tak mamu membawa Indonesia berdaulat. Bahkan, sebagai negara agraris dan maritim terbesar di dunia, Indonesia justru mengimpor beras, gula, garam, singkong dan bahan pangan lainnya.
Sementara itu, lanjutnya, kekayaan minyak dan gas yang terkandung dalam bumi Indonesia 85 persen sudah dikuasai dan dikelola oleh perusahaan asing.
"Sembilan tahun dipimpin presiden SBY Indonesia tidak lagi memiliki kedaulatan energi dan pangan bahkan kedaulatan politik. Indonesia kembali terjajah. Repdem mengajak rakyat Indonesia menggalang mosi tidak percaya terhadap pemerintahan SBY-Boediono untuk selamatkan Indonesia," ujar Masinton, Rabu, (21/8/2013) kepada Rakyat Merdeka Online. [hta]
KOMENTAR ANDA