Sungguh bejat perbuatan Abdul (60), seorang ayah yang menggarap anak tirinya sendiri, sebut saja namanya Intan. Gadis mungil berusia 15 tahun itu seharusnya mendapat perlindungan dan kasih sayang dari seorang ayah, justru menerima perlakuan yang tak manusiawi.
Abdul, warga Kelurahan T Marulak Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi itu, dilaporkan ibu korban karena menggauli anaknya selama 8 tahun sejak korban masih berumur 9 tahun duduk di bangku SD hingga SMP.
Aksi bejat sang ayah tiri terungkap karena Intan siswa SMP kelas 3 itu, terlihat murung dan sedih pada saat pelajaran olahraga. Saat itu, sang guru, melihat korban tidak seperti biasanya. Merasa ada yang tidak beres, kemudian guru olahraga itu memanggil korban dan menanyakan keadaan korban.
Di saat itu korban langsung menangis, lalu Iwan membawa Intan kepada guru Pembimbing (BP) bernama Irsan. Di sinilah cerita kebejatan sang ayah tiri terungkap.
Mendengar hal tersebut, sang guru BP melaporkan kepada kepala sekolah, Syaiful Nasution. Pihak sekolah lantas menghubungi ibu korban untuk kemudian, Selasa (20/8/2013) sekitar pukul 12.00 WIB, melaporkan suaminya ke Kantor Polres Tebing Tinggi dengan nomor: LP/447/VIII/2013/SPKT TT.
Kepada polisi, korban kembali menceritakan kronologis kejadian tersebut. Korban mengaku sudah tiga kali dirinya disetubuhi, terakhir tanggal 13 Agustus 2013 sekira pukul 24.00 WIB di dalam kamar korban ketika ibunya tertidur lelap.
Dari pengakuan korban, setiap ayahnya ingin melakukan hubungan intim itu, sang ayah kerap mengancam korban dengan pisau sambil mengatakan akan membunuh ibunya, sehingga korban ketakutan dan sang ayah bebas melakukan cabul sesuka hatinya.
Hingga berita ini diturunkan, pelaku belum dilakukan penangkapan untuk mempertanggungjawaban perbuatannya dan pelaku terancama pasal 82 UU 23 tahun 2002 tentang Pelindungan Anak, maksimal hukuman penjara 15 tahun.
Kasubbag Humas AKP Ngemat Surbakti mengatakan, hingga saat ini korban bersama ibu dan kepala sekolahnya masih menjalani pemerikasaan.
"Untuk yang terlapor (ayah tiri korban) belum dilakukan penangkapan, sebab masih dalam pemeriksaan penyidik," kata AKP Ngemat. [ded]
KOMENTAR ANDA