Ibunda Wakil Gubernur Sumatera Utara, Hj Tengku Rafiah meminta anaknya dan para pejabat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mengharamkan tindak korupsi.
Baginya, komitmen anti korupsi adalah salah satu upaya dalam mengisi kemerdekaan, selain mempercepat proses pembangunan demi mengangkat harkat dan martabat bangsa dari rongrongan negara luar.
Harapan ini disebutkan Hj Tengku Rafiah di kediamannya Jalan Hayam Wuruk, No 45 Medan, usai dikunjungi Gubernur Sumut Gatot Nugroho dan Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dan sejumlah veteran Kemerdekaan RI lainnya, Senin (19/8/2013).
Dalam kesempatan tersebut, janda pejuang Kemerdekaan RI itu menilai korupsi akan menghambat laju pembangunan dan dapat merusak sistem pemerintahan. Selain itu, Pemprov Sumut menjadi contoh bagi provinsi lain dalam menjalankan kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi.
Rafiah juga meyakini, kemajuan bangsa harus dimulai dari diri pemimpin yang kemudian diikuti seluruh lapisan masyarakat dari berbagai tingkatan ekonomi.
"Maunya jangan ada korupsi. Pejabat itu harus amanah, hidupnya untuk rakyat dan rukun dalam memimpin. Pemimpin harus bisa jadi tauladan," sebut Rafiah.
Lebih lanjut Rafiah juga berharap generasi muda tidak melibatkan diri apalagi terjerumus dalam bahaya narkoba. Sebagai harapan bangsa, generasi muda harus memacu diri dengan melakukan aktivitas positif. “Belajar rajin dan tidak ikut-ikutan narkoba. Jangan malu meminta arahan orang tua. Banyak hal yang bisa mengancam anak muda jaman sekarang. Itu harus diperhatikan pemimpin,” sebut Rafiah.
Sementara Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengatakan, silaturahmi dengan mengunjungi janda dan veteran pejuang kemerdekaan merupakan bentuk perhatian Pemrov Sumut yang harus terus dibudayakan.
"Kepedulian ini merupakan ungkapan terima kasih kepada jasa-jasa para pahlawan dan isteri veteran perang kemerdekaan," ujar Gatot.
Sementara Wagubsu Tengku Erry Nuradi menyatakan keluarga pejuang kemerdekaan layak mendapatkan apresiasi dari semua kalangan. "Isteri dan veteran perang tidak hanya sebaga saksi hidup yang menyimpan banyak perjalanan sejarah, tetapi juga berperan menjadi guru dalam mengisi kemerdekaan," sebut Erry.
Usai mengunjung kediaman Hj Tengku Rafiah, rombongan Gubsu kemudian mengunjungi veteran pejuang yang juga Ketua LVRI Buchari AS di Jalan Medan-Binjai dan janda almarhum Mayjen Purn Raja Shahnan SH, Tengku Mas Intan di Jalan Sudirman Medan.
Sementara Wagubsu beserta rombongan mengunjungi kediaman Drs RB Munthe dan Hj Mariati Rijoyo di kawasan Jl Letda Sujono Medan. Sebagai bentuk kepedulian, dalam kesempatan tersebut rombongan menyerahkan bingkisan dan tali asih kepada janda dan veteran pejuang memperingati HUT RI ke 68.
Drs RB Munthe SH anggota Legiun Veteran Republik Indonesia LVRI langsung merangkul Wagubsu.
"Saya sangat terharu, senang bercampur bahagia karena diusia ke-84, saya dikunjungi Wakil Gubernur yang juga anak dari teman saya Alm. Tengku Nurdin Pejuang Kemerdekaan dan Ketua LVRI," kata Munte terharu.
Diceritakannya bahwa dia dan Alm Tengku Nurdin ayah dari Wagubsu sama berjuang merebut kemerdekaan dari Belanda dan Jepang. Dalam kenangannya Tengku Nurdin adalah sosok yang pantang menyerah, nasionalismenya sangat tinggi, tegar, tegas dan pintar.
Selain Bapak Munthe, Wagubsu juga mengunjungi Mariati Rijoyo janda veteran dari Rijoyo yang juga anggota Dewan Harian Daerah '45. Ibu 82 tahun yang tinggal di Jl. Mansum No 19 Kota Matsum Medan itu juga melihat semangat juang yang sama dari Tengku Erry sebagai warisan dari ayahnya.
"Berilah yang terbaik bagi bangsa ini, jagalah agar selamat dari jajahan bangsa lain, kami sudah cukup merasakan penderitaan di jaman penjajahan dahulu, jangan kiranya sampai anak cucu kita juga merasakan hal yang sama, " harapnya. [ded]
KOMENTAR ANDA