post image
KOMENTAR
Di usia 68 tahun Indonesia merdeka, utang negara mencapai Rp 2.036,14 trilyun berdasarkan data Kementerian Keuangan hingga akhir Juni 2013. Demikian Sejarawan LIPI Asvi Marwan Adam dalam Dialog Pilar Negara di Gedung MPR RI, Senin (19/8/2013).

Turut hadir dalam dialog tersebut Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena, dan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah.

Dijelaskan Asvi Marwan Adam, era Presiden Soekarno meninggalkan utang sekitar 2,5 miliar dolar AS. Ketika Soeharto berhenti jadi Presiden tahun 1998, utang negara kita mencapai 150 miliar dolar AS. Artinya, meningkat 6.000 persen.

Sementara pada masa Megawati Soekarnoputri, utang yang dibuat Indonesia sebesar Rp 65 triliun. Sedangkan pada masa pemerintahan SBY, utang yang dibukukan mencapai Rp 690 triliun.

"Utang adalah permasalahan yang harus segera diatasi.  Persoalannya, sampai sejauh mana kita mampu mengelola risiko utang itu, karena selalu yang dikatakan rasio utang diperbaiki. Tetapi kalau ekonomi menjadi krisis, negara akan mengalami masalah serius seperti Yunani," tutur Asvi.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah membenarkan nilai utang mencapai lebih dari Rp 2.000 triliun. Namun menurutnya, PDB Indonesia jauh lebih tinggi dari utang yang ada.

"Pada semester I 2013, kita berhasil mencatatkan investasi terbesar realisasinya di sektor riil sepanjang sejarah," seru mantan Dekan FE UI itu.

Dia menilai, salah satu faktor kenapa Indonesia mengalami krisis tahun 1998 adalah porsi utang kita terhadap PDB itu cukup tinggi, mencapai 150 persen.

"Tahun ini, porsi utang Indonesia hanya 23 persen. Itulah yang membuat ekonomi Yunani dan Italia gulung tikar, sedangkan Indonesia masih dalam zona aman," terangnya. 

Dalam kesempatan ini Firmansyah meminta untuk melihat permasalahan yang ada dengan lebih bijak, sehingga dapat bersama-sama mendapatkan solusi terbaik.

"Amerika Serikat saja yang sudah merdeka dalam hitungan abad masih mempunyai permasalahan. Artinya, kita jangan berkecil hati dan mari bersama-sama menyelesaikannya," tutur Firmansyah. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa