Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Budi Sulaksana langsung terjun ke lokasi kerusuhan di Lapas Klas II Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara.
Ketika diwawancarai MedanBagus.Com, Minggu (18/8/2013) sekitar pukul 20.30 WIB, dia mengaku sedang dalam perjalanan. Terdengar suara sirine meraung-raung dari balik sambungan telepon.
Budi Sulaksana belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut penyebab kerusuhan yang terjadi.
"Saya masih belum berada di lokasi. Jadi saya tidak tahu apa yang terjadi," jawab Budi.
Demikian juga dengan Kepala Divisi Lapas Sumut, Amran Silalahi, yang mengaku tidak mengetahui apapun terkait peristiwa terbakarnya LP Labuhan Ruku.
"Saya tidak tahu bagaimana kejadiannya. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Ini saya masih mau kesana," ujar Amran tergesa-gesa menutup telepon genggamnya.
Diketahui, kerusuhan terjadi Lapas Labuhan Ruku di Kabutapen Batubara, Minggu (18/8/2013) sekitar pukul 17.00 WIB. Menurut Kapolres Batubara, AKBP JP Sinaga, pemicu bentrokan akibat provokasi 46 napi pindahan dari Lapas Lubuk Pakam yang dititipkan sebulan lalu.
Sementara Lapas sendiri sudah melebihi kapastitas dimana saat ini dihuni 800 orang dari yang seharusnya 300.
"Bulan lalu masuk lagi 46 napi titipan Lapas Lubuk Pakam. Mereka ini yang memicu kerusuhan. Mereka memprovokasi napi yang tidak mendapatkan remisi Lebaran," jelasnya dalam wawancara di salah satu tv berita nasional.
Hingga Minggu malam (18/8/2013), jumlah napi yang berhasil kabur dikabarkan terus bertambah. Informasi yang diterima wartawan, sampai pukul 21.00 WIB sudah 45 orang kabur akibat kerusuhan itu. [ded]
KOMENTAR ANDA