MBC. Hanya dalam tempo seminggu, tiga anggota polisi tewas tertembak tanpa diketahui siapa pelakunya. Hal itu terjadi lantaran masyarakat sudah tidak percaya terhadap tindakan dan penanganan masalah yang dilakukan oleh pihak penegak hukum itu.
"Separah ini kah keadaan sosial kita mempromosikan ketidakpercayaan kepada penegak hukum terutama Polri. Saya kira ini menantang untuk dikaji lebih jauh," ujar ahli hukum Margito Kamis, Sabtu (17/8/2013).
Margarito pun mendesak polisi untuk segera bertindak.
"Polisi tidak bisa tinggal diam, mesti lakukan evaluasi diri dan mengevaluasi situasi ini apakah adanya kejadian ini genuine. Genuine dalam arti apakah betul ini karena orang jengkel atau ada hal lain," lanjutnya.
Masih menurut Margito, keadaan ini mencoreng muka proses penegakan hukum dan sistem keamanan bangsa Indonesia. Pasalnya, mampu atau tidaknya suatu negara menjamin rakyatnya dapat dilihat dengan adanya hukum yang bagus. Sementara itu, hukum yang bagus hanya akan lahir melalui aparatur-aparaturnya.
"Nah kalau aparaturnya ditembak-tembakin kaya gini gimana kitanya (warga sipil)?" tanyanya.
Margito, seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online berharap, polisi diri membenahi diri untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"(Misalnya) manajemen diri mereka, manajemen penangan situasi sosial dan lingkungan dan segala macam perlu segera diperbaiki." [ded]
KOMENTAR ANDA