Puluhan orang tua mahasiswa Nommensen menangis sambil memeluk anak-anak mereka yang terlibat dalam pengrusakan KFC Sutomo. Pasalnya, 16 mahasiswa yang dinyatakan terlibat langsung itu dilimpahkan Polres Medan ke Kejari untuk ditahan di Rutan Tanjung Gusta dalam pelimpahan tahap dua tersebut.
Melihat 16 mahasiswa diboyong ke sel Rutan di Tanjung Gusta, para orang tua korban langsung menangis. "Kenapa anak aku ditahan. Dia tidak bersalah. Mana bukti dia bersalah," ujar seorang ibu dari mahasiswa Mistar yang ditahan di Polres.
Tidak hanya orang tua tersangka Mistar yang protes. TP Nababan, yang berprofesi sebagai pendeta juga protes atas penahanan anak mereka tanpa sepengatahuan mereka.
"Saya selaku orang tua kecewa, kenapa anak saya ditahan dan dilimpahkan ke rutan tapi saya tidak diberi tahu dalam bentuk surat atau apapun,"ujar TP Nababan.
Pasalnya, menurut TP Nababan, anaknya ditahan karena pengrusakan KFC. Namun, menurutnya hingga saat ini belum ada bukti berupa rekaman CCTV yang membuktikan jika mereka pelakunya. Sementara pelaku utama, masih belum ditahan.
Sebelumnya, pada Senin malam, 17 Juni 2013, sebanyak 87 tersangka pengrusakan KFC ditahan dan langsung digiring ke Markas Polresta Medan. Puluhan mahasiswa lain yang bersembunyi di rumah-rumah warga juga ditangkap polisi.
Sementara itu, selama proses penyelidikan, secara bertahap, beberapa mahasiswa dan penduduk sipil dibebaskan. Hal ini dibenarkan Kepala Kepolisian Resor Kota Medan, Ajun Komisaris Besar Niko Afinta.
"Semua yang kami tangkap akan kami periksa sejauh mana keterlibatannya dalam aksi ini. Siapa-siapa saja yang melakukan perusakan KFC saat ini masih dicari petugas," kata Niko. [ded]
KOMENTAR ANDA