post image
KOMENTAR
Sekretaris Daerah Kota Medan Syaiful Bahri, menganggap isu penonaktifan dirinya pasca jatuhnya vonis bebas Walikota Medan nonaktif Rahudman Harahap, hanya isapan jempol belaka.

Kepada MedanBagus.Com, Syaiful Bahri menjawab semua tudingan dan isu yang
berkembang. Menurut dia, kurangnya kebersamaan antara dirinya dengan Rahudman Harahap selama ini, tidak ada relevansinya dengan loyalitas dan kinerjanya sebagai Sekda. Sebagai pejabat tertinggi di kalangan Pegawai Negeri Sipil, ia wajib mendampingi atasannya yaitu Walikota maupun Plt Walikota.

Jadi, jika isu pencopotan itu benar akan direalisasikan, dirinya mengaku sudah siap.
"Tapi yang bisa menggantikan aku itu Walikota (aktif). Yang bukan Walikota (nonaktif), gak usah ikut mengganti aku," tegasnya kepada MedanBagus.Com, Jumat (16/8/2013).

Ketidakharmonisan hubungan Sekda dan Rahudman sudah lama berhembus di lingkungan Pemko Medan. Keretakan hubungan mereka itu terjadi sejak Rahudman dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Walikota Medan karena menjadi terdakwa dalam kasus korupsi Tunjangan Pendapatan Aparatur Pemerintahan Desa (TPAPD) Kabupaten Tapanuli Selatan tahun anggaran 2005.

Syaiful Bahri dinilai tak memiliki loyalitas padahal dirinya diangkat oleh Rahudman. Bahkan kalangan dekat Rahudman menuding, Syaiful Bahri ikut menjelek-jelekan Rahudman dalam setiap kesempatan.

Dan pada Kamis (15/8/2013) kemarin, Rahudman divonis bebas murni oleh Pengadilan
Tipikor Medan. Vonis bebas itulah yang kemudian memunculkan isu jika Syaiful Bahri
akan dicopot dari jabatan Sekda jika Rahudman kembali memimpin Walikota.

Syaiful menambahkan, jika sekembalinya Rahudman memimpin kota ini dan langsung
mengganti dirinya, Syaiful tidak khawatir. Karena masa pensiun sebagai PNS masih
ada 2 tahun lagi.

"Yang jelasnya sampai saat ini masih saya Sekdanya, dan saya sudah dipuncak karir. Jadi tidak takut dengan isu tersebut," ujarnya.

Meski akan memasuki masa pensiun di tahun 2015 mendatang, dirinya merasa yakin
bahwa kinerjanya selama ini tidak ada masalah. Jikapun harus digantikan dengan orang pilihan Walikota maupun Pelaksana Tugas Walikota Medan, dia tidak akan mempersoalkannya, karena jabatan yang dipegangnya selama ini dianggapnya sudah
cukup baik. [ded] 

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa