post image
KOMENTAR
MBC. Dilaporkan, pencabutan nomor urut pasangan calon bupati/wakil bupati Kabupaten Dairi periode 2014-2019 di Balai Karina Sidikalang berlangsung ricuh, Kamis (15/8/2013).

Hal itu dipicu karena Ketua Komisi Pemilihan Umum, Veryanto Sitohang disebut-sebut mengabaikan interupsi Pisser Agustinus Simamora, ketua tim pemenangan pasangan Drs Parlemen Sinaga MM-Dr Reinfil Capah MKes.

Usai Veryanto membuka rapat pleno seraya menyatakan terbuka untuk umum, staf sekretariat membacakan  tahapan agenda. Beberapa detik kemudian, Pisser berdiri mengajukan interupsi.

Namun, suara politisi itu diabaikan dan pembacaan tetap lanjut. Veryanto menyebut, selama pleno, tidak bisa mengajukan interupsi sesuai tata tertib.

Ucapan itu membuat suasana spontan memanas.

''Mana tata tertibnya, tunjukkan!'' hardik Sugar Ray Leonard Lumban Toruan dari tim pasangan  Luhut Matondang-Maradu Gading Lingga SH.  

Veryanto pun meminta Kapolres agar mengeluarkan Pissher dari ruangan. Kapolres, Enggar Pareanom SSos SIK hampir saja memenuhi permintaan itu. Sejumlah anggota tim berdiri dan beragumen. Mereka menekan agar  komisioner menunjukkan tata tertib.

Komandan Kodim 0206/D Letkol Syawal Fahmi Tambunan pun bergerak merapat ke arah pemrotes.

''Dengan siapa saya bicara? Dengan siapa saya bicara,'' kata dia beberapa kali.  

Togar Pasaribu pun mempertanyakan dimana hak warga negara untuk menyatakan pendapat.

''Kalau rapat seperti ini, bukan terbuka namaya. Sebut saja rapat tertutup. Jangankan dikeluarkan, dibunuh pun saya tidak takut,'' tantang Pisser. 

Veryanto, seperti dikutip dari analisadaily mengatakan, itu sesuai hasil rapat pleno. Merekapun mempertanyakan  mana bukti hasil pleno.

 Para tim sukses itu mempertanyakan sikap Panwaslu. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa