post image
KOMENTAR
Meskipun hanya aksi teatrikal, ‘menculik’ Megawati sudah berlebihan. Biarkan Jokowi menepati janji-janji politiknya dulu untuk membenahi Jakarta.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri bakal 'diculik'. Tepatnya oleh sejumlah pemuda yang kelihatan ngebet betul mendorong Jokowi sebagai capres PDIP di 2014. Rencana penculikan orang nomor satu kubu banteng ini dibeberkan Ferdi Samaun, aktivis LSM Bendera yang kini memilih bergabung dalam Barisan Relawan Jokowi for Presiden (Bara JP). Adapun sebagai sutradara penculikan’ ini telah ditunjuk aktor lawas Roy Marten.

"Pada 16 Agustus (Jumat besok) Roy Marten akan menggelar teater situasional menculik Megawati dan Jokowi di Tugu Proklamasi," kata Ferdi kepada Rakyat Merdeka.

Menurut dia, pagelaran sederhana ini merupakan bentuk diplomasi kebudayaan agar PDIP bersedia mencalonkan Jokowi sebagai capres di 2014.

Dihubungi terpisah, Roy Marten mengungkapkan, drama 'penculi-kan' Megawati ini merupakan hajatan Bara JP menyambut Proklamasi RI yang jatuh 17 Agustus, akhir pekan ini.

"Kerangka berpikirnya adalah semangat kita ingin meniru peristiwa proklamasi ketika Bung Karno ragu-ragu memproklamirkan kemerdekaan. Beliau kan kemudian diculik oleh para pemuda untuk berani," tutur Roy.

Berkaca dari aksi peristiwa penculikan Soekarno oleh para pemuda, mengilhami Bara JP untuk melakukan aksi teatrikal 'menculik' Mega ini.

"Karena kami melihat ada keraguan Mega untuk mengumumkan Jokowi sebagai calon presiden, jadi pura-puranya bikin drama, menculik Mega sehingga ending-nya Mega mengumumkan Jokowi calon presiden. Semangatnya disitu," jelas bintang film Badai Pasti Berlalu ini.

"Pemeran Jokowi dari anak-anak muda, pakai topeng Jokowi, pakai topeng Mega, itu sudah melambangkan Mega dan Jokowi," sambungnya.

Ide penculikan Mega yang digagas Sihol Manullang cs ini, lanjut Roy, mendapat apresiasi positif dari berbagai lapisan masyarakat termasuk tokoh partai.

Meski acara ini digagas Bara JP, namun ia memastikan Jokowi tidak diinginkan hadir dalam acara itu. "Sejujurnya saya belum kenal Jokowi. Makanya kita tidak inginkan beliau datang, nanti malah dikira ditunggangi beliau. Beliau tidak terlibat sama sekali, beliau malah tidak tahu," terangnya.

Wasekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto malah mencibir aksi teatrikal para relawan Jokowi ini. Menurutnya, sebagai orang timur, tidak selayaknya mempertontonkan teatrikal semacam ini apalagi pemilu presiden merupakan pesta rakyat.  [rmol/hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas