MBC. Wanita muda berusia 27 tahun ini terpaksa mengubur keinginan menjadi anggota parlemen. Stephanie Banister, demikian nama wanita itu, mengincar kursi wakil rakyat di Rankin, Queensland, Australia.
Dalam interview di 7News yang berafiliasi dengan CNN, Stephanie Banister mengeluarkan sejumlah pernyataan ngaco, termasuk tentang Islam yang disebutnya sebagai sebuah negara.
"Saya tidak menentang Islam sebagai sebuah negara. Tetapi saya kira hukum mereka seharusnya tidak diterima di sini, di Australia," ujarnya.
Dia melanjutkan, kurang dari 2 persen orang Australia yang mengikuti haram."
Tidak jelas apakah yang dimaksudnya dengan haram adalah kitab suci Al Quran, atau aturan yang melarang sebuah perbuatan.
Tidak hanya soal Islam, Stephanie juga ngaco tentang Yahudi dan Kristen. Ia menggabungkan kedua agama itu.
"Yahudi tidak di bawah haram. Mereka memiliki agama mereka sendiri yang mengikuti Yesus Kristus," ujarnya sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Pernyataan blunder Stephanie tidak hanya soal agama. Dia mengatakan bahwa skema nasional mengenai penyandang disabilitas sudah berlaku efektif. Padahal, skema itu baru akan berlaku di tahun 2016.
Stephanie Banister adalah kandidat dari Partai Satu Bangsa yang dikenal sebagai penentang imigrasi. Interviewnya di 7News membuatnya menjadi bulan-bulanan, bahkan mendapatkan julukan "Sarah Palin dari Australia."
Tidak dijelaskan kapan interview itu disiarkan.
Hari Sabtu lalu (10/8/2013) ibu dua anak itu mengumumkan pengunduran diri dari pemilihan umum.
Dia mengatakan keluarganya mendapatkan ancaman karena pernyataan-pernyataannya itu. Kampanye Stephanie Banister hanya bertahan 48 jam. [ded]
KOMENTAR ANDA