Nasib olahragawan di Indonesia ini memang tergantung musim. Bak pepatah bilang, habis manis sepah dibuang, pengalaman itu memang terasa menyakitkan bagi sejumlah pahlawan olah raga negeri ini.
Belum lepas ingatan mengenai nasib tragis yang menimpa petinju kebanggaan Elias Pical yang menjadi bodyguard di masa "pensiun"nya, kini Hidayat Berutu, mantan kiper Timnas U-22 harus berjibaku sendirian melawan cedera yang didapatnya saat masih membela Persepar Palangkaraya.
Pemuda berusia 22 tahun itu semakin dililit krisis ekonomi ketika ternyata sudah lima bulan belakangan tak menerima gaji.
Kini untuk melanjutkan hidupnya dan mengobati cederanya, Hidayat terpaksa berjualan kaus olahraga dan medali yang pernah didapatnya dengan kebanggan.
"Jual baju timnas Indonesia ukuran Large dan dua medali. Medali pertama: Juara divisi utama tahun 2011/2012. Medali kedua: juara runner-up Timnas u-22 waktu ulang tahun SCTC Cup 2012. Saya jual semua buat pencinta sepak bola di tanah air Indonesia. Saya perlu biaya perobatan dan penyembuhan cedera yg saya alami saat latihan dan saya juga perlu biaya untuk memenuhi kebutuhan lainnya," tulis Hidayat Berutu, dalam situs Tokobagus.com.
Di katakan dia, akibat cedera yang melilitnya, praktis selama lima bulan dia takmenerima gaji.
"Saya perlu biaya perobatan dan penyembuhan cedera yg saya alami saat latihan. Gaji saya di klub yang saya bela sekarang belum dibayar lima bulan. Saya juga perlu modal perlengkapan latihan seperti sepatu bola dan lain-lain," sambung mantan penjaga gawang Persepar Palangkaraya musim lalu tersebut.
Seperti yang dilansir Bola.net, Hidayat mengaku bahwa saat ini impiannya untuk kembali membela Timnas Indonesia nyaris pudar. Pasalnya, saat ini dia dibekap cedera.
"Cedera ini saya dapatkan ketika berlatih bersama klub saya saat ini. Karena belum sembuh, saya mau periksa melalui CT scan. Sayang sampai saat ini belum terlaksana karena tidak ada uang. Gaji saya belum dibayar," tambah dia. [hta]
KOMENTAR ANDA