MBC. Selain revolusi, Timur Tengah juga sedang dihumbalang oleh sejenis virus yang menyerang sistem pernafasan manusia dan sangat mematikan.
Virus ini diberi nama MERS, singkatan dari Middle East Respiratory Syndrom.
Penelitian terakhir untuk sementara menyimpulkan bahwa unta dalam kadar tertentu kemungkinan sekali terlibat dalam penyebaran MERS dari Timur Tengah hingga ke benua Eropa. Demikian dilaporkan CBSNews.
Virus MERS berkembang pertama kali September tahun lalu di Arab Saudi.
Sejak itu, menurut WHO, sudah ada 94 kasus MERS dengan 46 kematian. Hampir semua korban yang tewas karena MERS pernah mengunjungi Arab Saudi. Para korban berasal dari Prancis, Itaia, Jordania, Qatar, Tunisia dan Ingris juga Uni Emirat Arab. Mereka diketahui terjangkit MERS setelah berada di negara masing-masing.
Ilmuwan Eropa menemukan jejak antibodi untuk melawan MERS pada unta berpunuk satu. Penemuan antibodi ini bisa berarti bahwa unta berpunuk satu terjangkit MERS atau virus yang sama sebelum melawan infeksi akibat virus tersebut.
Antibodi ini ditemukan pada contoh darah ke-50 unta Oman dan 15 dari 105 unta Spanyol yang diteliti.
Sapi, domba dan kambing dari Spanyol, Belanda dan Chili juga diteliti sebagai pembanding. Namun tidak ditemukan antibodi di hewan-hewan ini.
"Menemukan antibodi setidaknya memberikan indikasi kemana harus mencari (virus MERS)," ujar Marion Koopmans, Kepala Ilmu Virus Institut Nasional untuk Kesehatan Publik dan Lingkungan Belanda.
"Apa yang dikatakan antibodi ini pada kita adalah bahwa ada sirkulasi pada unta yang terlihat mirip MERS." [ded]
KOMENTAR ANDA