post image
KOMENTAR
MBC. Indonesia tetap mengimpor garam meskipun laut dan pantainya luas. Di Juni 2013, impor garam yang dilakukan Indonesia mencapai 112 ribu ton atau senilai US$ 5,6 juta. Selama enam bulan (Januari-Juni 2013), impor garam tercatat mencapai 923 ribu ton atau senilai US$ 43,1 juta.

Lantas dari mana garam itu berasal? Data laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip dari metrosiantar, kemarin, garam impor banyak berasal dari negara-negara yang berlokasi tidak jauh dari Indonesia.

Pertama adalah Australia, yang merupakan pemasok garam terbesar untuk Indonesia. Pada Juni 2013, impor garam yang dilakukan Indonesia dari Australia mencapai 111 ribu ton atau US$ 5,4 juta.

Sementara, bulan sebelumnya (Mei 2013) garam impor yang masuk dari Australia adalah sebesar 98 ribu ton atau US$ 4,8 juta. Secara kumulatif (Januari-Juni 2013), impor garam dari Australia tercatat 733 ribu ton atau US$ 34,2 juta.

Kedua India. Pada Juni 2013, India memang tidak memasok garam ke Indonesia. Namun untuk Mei 2013, garam impor dari India mencapai 47 ribu ton atau senilai US$ 1,97 juta. Jika diakumulasi pada semester I-2013, total impor garam dari India adalah 189 ribu ton atau US$ 7,89 juta.

Ketiga Jerman dengan volume impor di Juni 2013 mencapai 34 ton atau US$ 119 ribu. Bulan-bulan sebelumnya, impor garam dari Jerman tidak terlalu berbeda jauh. Dalam enam bulan, impor garam dari Jerman mencapai mencapai 177 ton atau US$ 445 ribu.

Selanjutnya yang keempat Selandia Baru. Impor garam dari Selandia Baru pada Juni 2013 mencapai 48 ton atau US$ 19 ribu. Sementara pada Mei 2013, garam impor dari Selandia Baru mencapai 480 ton atau US$ 194 ribu. Sementara pada periode Januari-Juni 2013, total impor garam dari Selandia Baru mencapai 816 ton atau US$ 325 ribu.

Terakhir Singapura. Jumlah impor garam dari Singapura pada Juni 2013 mencapai 293 kg atau US$ 1.012. Selama Januari-Juni 2013, garam impor dari Singapura yang masuk mencapai 7,2 ton atau US$ 57 ribu.

Selain itu ada kumpulan negara-negara lain dengan total impor garam selama Juni 25,3 ton atau US$ 4.370 dan semester I-2013 sebesar 663,9 ton atau US$ 142 ribu. [ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi