Memanfaatkan bulan Ramadhan, alat peraga kampanye masing-masing bakal calon legislatif sudah memenuhi Kota Medan. Hampir di setiap persimpangan jalan, baliho-baliho dengan berbagai ukuran tersebut menjadi pemandangan dan seluruhnya berisi ucapan-ucapan yang berkaitan dengan bulan Ramadhan seperti ucapan selamat menjalankan ibadah puasa maupun ucapan menyambut idul fitri.
Pengamat politik Sumatera Utara, Agus Suryadi menilai kondisi ini lebih disebabkan minimnya momentum bagi politisi untuk menyapa masyarakat melalui momentum yang tepat.
"Hanya pada momen inilah mereka punya kesempatan menyapa masyarakat sekaligus mempublikasikan pencalonan mereka," katanya, Selasa (6/8/2013).
Agus menyebutkan, secara etika hal ini sangat tidak tepat dilakukan. Namun secara politis momentum Ramadhan sangat efektif untuk dipergunakan menarik simpati masyarakat. Apalagi, dari segi biaya hal ini juga relatif lebih kecil dibanding menggelar acara tertentu untuk mensosialisasikan pencalonannya.
"Dari kacamata politik, ini tetap berpengaruh untuk ketenaran mereka, tinggal apakah ini melanggar aturan atau tidak, bawaslu yang berwenang menentukannya," ujarnya. [hta]
KOMENTAR ANDA