Pascakerusuhan dan kaburnya narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tanjung Gusta Medan, petugas kepolisian masih memburu ratusan narapidana yang kabur.
Dari 212 napi yang kabur Kamis 7 Juli lalu, baru 112 orang yang berhasil diamankan polisi dan menyerahkan diri ke Lapas. Sisanya 100 orang lagi masih dilakukan pencaharian oleh petugas kepolisian.
Sementara itu, ratusan prajurit TNI-AD Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan masih tetap bertugas sebagai pengamanan pascakerusuhan dan kaburnya narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tanjung Gusta Medan.
Menurut Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Burhanuddin Siagian, keberadaan prajurit TNI-AD di Lapas Medan, masih diperlukan dan belum bisa ditarik untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini nantinya terjadi di institusi hukum itu.
"Prajurit tersebut sampai saat ini masih ditempatkan di Lapas Medan," ujarnya usai upacara dan pembukaan bazar/pasar murah bagi masyarakat dan anggota TNI-AD di Medan, Jumat (2/8/2013) seperti dilansir Antara.
Burhanuddin menyebutkan, pasukan TNI-AD, hampirnya satu bulan lamanya bertugas di Lapas Medan, setelah terjadinya pembakaran dan kaburnya narapidana.
Kehadiran prajurit tersebut, bukan hanya terwujudnya keamanan, kedamaian, tetapi juga sebagai penyejuk bagi napi yang sedang menjalani hukuman di Lapas Medan.
"Para napi tersebut sangat senang bila melihat TNI-AD yang melakukan pengamanan di Lapas Medan," kata jenderal bintang dua itu.
Data yang diperoleh di Posko Lapas Kelas I Medan, jumlah petugas pengamanan di lokasi itu, tercatat sebanyak 213 orang terdiri atas Brimob (30 personel), dan Prajurit TNI-AD (100 personel).
Raimas Polda Sumut (7 personel), Sat Sabhara (18 personel), Polresta Medan (18 personel), Posko (14 personel),Dalmas Polda Sumut (12 personel), Intel Polda Sumut (5 personel) dan petugas Lapas Medan (19 personel). [ded]
KOMENTAR ANDA