post image
KOMENTAR
MBC. Jalan layang Kelok Sembilan di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat sejak resmi difungsikan dua hari lalu (31/7/2013). Difungsikannya jalan layang yang dibangun dengan dana Rp580 miliar itu diharapkan dapat memperlancar arus dijalan yang sering macet itu dan memperlanjar mudik dan arus balik Lebaran 2013.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Djoko Murjanto yang menghadari langsung ujicoba Kelok Sembilan itu mengatakan, jembatan layang ini hampir rampung dan hanya menyisakan beberapa pekerjaan finalisasi. Kementerian PU juga segera menerbitkan sertifikat laik fungsi untuk kemudian diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II Kementerian PU, Maruasas Panjaitan menyebutkan, jalan layang yang mulai dikerjakan pada 2003 ini akan difungsikan hingga H+10 Lebaran. Setelah itu, jalan akan ditutup kembali untuk perbaikan sebelum diresmikan.

Sekadar diketahui Kelok Sembilan  adalah nama untuk ruas jalan nasional yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau. Jalan ini merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera di kilometer 146 dan kilometer 148.

Seperti dikutip dari situs resmi Kementerian PU RI, pembangunan Kelok Sembilan dilakukan dalam dua tahap. Pada fase awal dilakukan pembangunan empat jembatan sepanjang 720 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.950 meter. Pembangunan lalu dilanjutkan tahap II berupa dua jembatan dan tambahan jalan penghubung.

Berdasarkan kajian Direktorat Jenderal Bina Marga, dengan dioperasikannya Kelok Sembilan secara penuh akan bisa menekan biaya operasional kendaraan dan penumpang hingga Rp 134,5 milar per tahun. Hal tersebut karena dengan adanya jalan layang itu akan menghilangkan kemacetan dan mengefisiensikan konsumsi bahan bakar kendaraan yang melaluinya.

Dari sisi konstruksi, sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, jalan layang Kelok Sembilan sangat unik karena menyatu serta melengkapi kelestarian lingkungan cagar alam. Konstruksinya direncanakan tidak hanya mampu untuk menahan beban vertikal dan gempa, tetapi juga merupakan karya seni yang menyatu dengan lingkungannya. [ans]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas