post image
KOMENTAR
MBC. Barang siapa yang memberi makan orang yang puasa Ramadhan dari harta halal
maka malaikat bersholawat untuknya di setiap malam Ramadhan
Jibril menjabat tangannya di saat lailatul qadar
Barang siapa berjabat tangan dengan Jibril
maka hatinya jadi lembut, air matanya akan banyak
(al-hadits)

Seminggu sebelum Ramadhan tiba, pejabat nomor satu di daerahku selalu mengeluarkan himbauan agar masyarakat menghormati bulan Ramadhan. Himbauan sang pejabat pun direspons dengan ragam perilaku. Tetanggaku yang membuka warung nasi, memutuskan untuk buka hanya di malam hari. Di level menengah, para pengusaha hiburan malam meliburkan karyawannya sebulan penuh. Sepakat untuk menutup usaha sebulan penuh. Bagi mereka, ini makna menghormati bulan Ramadhan.

Suasana lingkungan selalu berubah saat bulan Ramadhan. Setiap muslim dengan profesi yang bermacam-macam mencoba melakukan sesuatu yang baru hingga memunculkan suasana baru yang terlihat berbeda dari biasanya. Berbeda di sini cenderung ingin dinilai positif dan baik. Faktanya, bulan Ramadhan memang telah mendorong-dorong setiap muslim untuk memasuki suasana yang berubah lebih baik.

Penggerak puasa Ramadhan itu keimanan setiap muslim. Maka seyogyanya perubahan yang terjadi di bulan Ramadhan itu bukan bersifat simbolik, namun substantif. Seseorang yang berpuasa Ramadhan maka secara otomatis ia tergolong sebagai orang yang beriman. Di samping beriman kepada Allah, para Rasul, kitab-kitab, hari akhir, qadha-qadar, termasuk juga mempercayai keberadaan para malaikat. Nah, di bulan Ramadhan seyogyanya kita tidak hanya meyakininya, namun mengakrabinya seakrab-akrabnya. Tidak sekedar meyakini ada perubahan positif namun menghayati proses perubahan tersebut.

Menghayati proses perubahan positif di bulan Ramadhan dapat dibangun dari menyadarkan diri kita bahwa proses perubahan diri itu melibatkan para malaikat. Dimanakah posisi para malaikat di bulan Ramadhan? Mereka bersama kita. Para malaikat itu turun ke muka bumi, termasuk Jibril dengan membawa misi Allah Swt, yaitu menjamin kelangsungan aktifitas positif dan baik di kalangan umat Islam  (litanfidzi amril khair lil muslimin) dimana saat siang hari berpuasa (shamu Ramadhan) sedangkan malam harinya terjaga untuk meraih kemuliaan (qamu lailatal qadar).

Allah Swt memerintah para malaikat untuk berbondong-bondong turun ke muka bumi sebagai bentuk memuliakan umat Islam. Artinya, Allah pun memuliakan umat Islam yang sedang berpuasa Ramadhan (akramallah bihal muslimin). Di sepanjang bulan Ramadhan, para malaikat di samping menjaga konsistensi kebaikan setiap muslim juga memohon kepada Allah Swt agar menutup dosa-dosa yang telah lalu.

Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah bersabda; ''Para malaikat itu tak henti-henti memintakan ampun untuk kalian hingga puasa kalian berakhir.''  

Malaikat yang statusnya tinggi di sisi Allah Swt tentu didengar doanya. Tidak hanya didengar namun juga dikabulkan. Allah SWT mengampuni setiap orang yang telah dimintakan ampun para malaikat (yaghfir liman istaghfaru lah). Wallahu A’lam bis-shawab.[rmol/ans]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas