Lagi, Sumatera Utara digedor berita tak sedap dari balik terali besi. Belum lama kerusuhan Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta berlalu dan berakhir dengan sejumlah tahanan kabur, kini giliran Rumah Tahanan Kejaksaan Negeri Rantau Prapat yang kecolongan.
Dikabarkan, Rabu (31/7/2013) siang sekitar pukul 13/23 WIB, dua tahanan PN Kejari Rantau Prapat dilaporkan lari dari rutan.
"Ada dua orang yang lari bang," ungkap salah seorang tahanan di rutan PN itu.
Pria yang masih menjalani masa persidangan itu menjelaskan, mereka sesama tahanan awalnya merasa curiga dengan bunyi-bunyi yang ada di atas asbes rutan itu.
Terusik dengan suara-suara itu, mereka mencari sumber suara. Dan ketika mengetahui asbes sudah dipecah, mereka melaporkan insiden itu ke petugas jaga.
"Iya, ada suara gluduk-gluduk di asbes. Kami curiga lalu memeriksa. Dan setahu gimana asbes sudah dibobol," jelasnya.
Dilanjutkan, kedua tahanan yang melarikan diri itu, masing-masing atas nama Marahalim Ritonga dan Ridho. Marahalimmerupakan terdakwa kasus narkoba. Sedangkan, Ridho terdakwa kasus pencurian.
Erning Kosasi, Salah seorang Jaksa mengaku awalnya menaruh curiga dengan adanya dua baju tahanan yang digantung di jeruji jendela rutan itu. Diduga, baju-baju tersebut untuk menghalangi pandangan dari luar terkait aksi pelarian itu.
"Memang, awalnya saya curiga ada baju digantung di jendela," ujarnya seraya menambahkan persoalan itu merupakan gawean pihak Kasi Pidum Kajari Rantauprapat.
"Silakan konfirmasi ke Kasi Pidumlah," tandasnya.
Sedangkan Kasi Pidum, Ilham ketika dikonfirmasi mengaku masih melakukan kordinasi dengan pihak Kasi Pidsus. Ketika ditanya apakah akan berkordinasi dengan pihak kepolisiaan, dia menambahkan segera melakukan hal itu.
"Iya, kita akan kordinasikan untuk itu," tandasnya. [hta]
KOMENTAR ANDA