post image
KOMENTAR
Sebagai satuan khusus di Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Detasemen Khusus 88 pastinya memiliki kemampuan investigasi yang tinggi. Tapi sayang, dalam praktik di lapangan Densus Antiteror tersebut sering ceroboh.

Kasus terbaru misalnya, penangkapan dua pengurus Muhammadiyah Mugi Hartanto dan Sapari. Beruntung, Muhammadiyah langsung merespons dan memberikan advokasi hingga keduanya dibebaskan.

"Alhamdulilah berkat rahmat Allah, kedua kader Muhammadiyah telah dibebaskan karena terbukti Densus 88 salah tangkap. Kami meminta Densus 88 merehabilitasi nama baik Sapari dan Mugi Hartanto," ujar Ketua Umum Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Rusia, Kusen, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (31/7/2013).

Dalam amatan Kusen, ketidakprofesionalan Densus 88 bukan hanya kali ini saja. Hampir tiap kali ada operasi Densus 88, selalu saja menimbulkan masalah baru. Karena itu tidak heran banyak ormas-ormas yang menutut pembubaran Densus 88.

"Karena itu, PCIM juga mendukung sepenuhnya langkah PP Muhammadiyah yang mendesak pembubaran Densus," tandasnya dalam siaran pers yang juga ditandatangani Sekretaris PCIM Rusia, Indra Kurniawan. [rmol/hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas