post image
KOMENTAR
Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) merilis hasil penelitian yang mereka lakukan terhadap kesadaran penduduk di Indonesia untuk ikut serta dalam pemilihan umum (Pemilu).

Hasilnya mereka menyebutkan 11 persen dari total jumlah Daftar Pemilih Sementara yang diumumkan oleh KPU Sumatera Utara merupakan pemilih “hantu” (ghost voter).

“Mereka tidak jelas keberadaannya namun terdaftar dalam data pemilih,” kata seorang peneliti LP3ES, Isniati Kuswini, di Hotel Madani, Medan, Selasa (30/7/2013).

Data ini membuat LP3ES meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera melakukan perbaikan DPS yang sudah diumumkan untuk Pemilu Legislatif 2014 mendatang yang berjumlah 9.857.834 pemilih. Sebab, data yang tidak akurat ini selalu menjadi sumber utama konflik dalam setiap penyelenggaraan pemilu.

“Data ini yang selalu menjadi dasar orang lain untuk menggugat,” ujarnya.

LP3ES menurut Isniati melakukan penelitian dengan metode survey dan wawancara.  Hasilnya mereka mereka menemukan 62 % pemilih yang terdata sudah tidak tinggal di alamat asal mereka, 19.4 % memiliki alamat yang tidak jelas, 13,4 % tidak ada orang yang menempati alamat yang disebutkan dan 4,5 % nama yang tidak dikenal.

“Metodenya kami lakukan dengan metode list to people atau mengambil data secara acak dan melakukan verifikasi factual dan juga sebaliknya people to list yakni dengan mewawancara orang dan mengeceknya apakan sudah terdaftar dalam DPS atau belum. Metode ini sudah diterapkan disebagian besar negara di dunia dan hasilnya sangat akurat,” ujarnya. [hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas