MBC. Polisi ibukota Rusia menggerebek sebuah rumah di daerah sub-urban Moskow. Rumah itu biasanya digunakan oleh umat muslim untuk beribadah.
Seorang pejabat polisi wilayah Moskow mengatakan polisi menggerebek rumah di pinggiran Mytishchi itu karena mendapatkan informasi tentang kegiatan ilegal.
Dari penggerebekan tersebut, lebih dari 260 imigran yang berasal dari Asia tengah ditangkap. Dimana 180 imigran diantaranya telah melanggar delapan aturan imigrasi dan kemungkinan akan dideportasi dari Rusia
Aktivis dari kelompok HAM Memorial Bakhrom Khamrayev mengatakan bahwa para imigran ditangkap saat mereka sedang berkumpul untuk berbuka puasa setelah menahan haus dan lapar selama 19 jam.
"Mereka pergi ke sana untuk (melakukan) salat, untuk membahas masalah mereka, mereka tidak memiliki tempat lain untuk pergi (melakukan itu). Tidak kegiatan ilegal yang terjadi di sana." kata Khamrayev seperti yang dilansir Ria Novosti (Minggu, 28/7).
Rusia, seperti disiarkan Rakyat Merdeka Online, memang mempunyai banyak imigran terutama dari Asia Tengah. Jutaan pekerja dari republik-republik bekas Soviet datang ke Rusia sejak awal 2000-an, meskipun saat itu banyak masyarakat Rusia melakukan tindakan kejahatan karena xenophobia, yaitu ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing.
Beberapa penduduk Rusia menganggap para imigran mengambil pekerjaan mereka, membentuk kelompok etnis dan tidak menghargai tradisi Rusia.
Hingga kini pun nasib para imigran juga tidak baik. Kelompok HAM dan para pemimpin diaspora mengatakan bahwa para imigran ini diberlakukan tidak adil di Rusia. Banyak pengusaha, pejabat, dan polisi Rusia sering menyalahgunaan para migran dengan menunda atau menahan gaji mereka, memeras, menyuap, melakukan tindakan kekerasan, penghinaan, dan bentuk-bentuk pelecehan lainnya. [ans]
KOMENTAR ANDA