Beragam modus sebetulnya dipergunakan perusahaan agar tak membayarkan kewajiban Tunjangan Hari Raya kepada buruh ataupun karyawannya.
Begitu dikemukakan Ketua DPW Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Lampung, Novelia Yulistin kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (29/7/2013).
Novel yang selama ini aktif melakukan advokasi terhadap petani dan masyarakat miskin menjelaskan, dari pengalaman pihaknya membantu para buruh mendapatkan THR, ada kecenderungan para pengusaha di Lampung tak ingin membayar kewajibanya itu. Hal ini juga didukung ketidakjelasan sanksi bagi pengusaha yang abai.
"Biasanya perusahaan bilang tidak mampu membayar, pailit lah, sedang krisis lah dan seabrek-abrek alasan lainnya," paparnya.
Bahkan ada modus di luar akal sehat alias dibuat-buat. Semisal, membuat absensi yang sengaja diatur sehingga karyawan terkesan lepas atau tidak bekerja sesuai jadwal.
"Pemberian bingkisan pun dijadikan alasan sebagai THR," kata Novel.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA