post image
KOMENTAR
MBC. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan meminta tarif ongkos Kereta Api (KA) Medan-Kualanamu sebesar Rp80.000 sekali jalan dievaluasi lagi. Pasalnya tarif itu terkesan mencekik leher alias terlalu mahal.

''Angka itu terlalu mahal dan mencekik leher,'' sebut penasehat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Kota Medan, H Muslim Maksum Yusuf Lc di Medan menyikapi soft opening Bandara Kualanamu Kamis, (25/7/2013).

Anggota Komisi D ini menyebutkan, masyarakat yang ingin berangkat menggunakan jasa pesawat terbang melalui kereta api bukanlah semata-mata untuk kepentingan komersil, tetapi ada keperluan tertentu yang harus menggunakan jasa KA itu.

''Jadi, jangan anggap semua orang itu banyak uang,'' katanya.

Muslim menilai, tarif ongkos KA Medan -Kualanamu terlalu besar. Sebab, fasilitas yang diberikan bukanlah city check in sebagaimana yang didengung-dengungkan sebelumnya. “Itu sudah pernah kita pertanyakan ketika saya Ketua Komisi D, dan city check in itu tidak ada, yang ada hanya City Railink In atau hanya untuk keberangkatan menuju bandara,” sebutnya.

Namun, sambung Muslim seperti dikutip dari liputanbisnis, tarif sebesar itu masih bisa dimaklumi jika city check in itu benar-benar ada.

''Artinya, penumpang bisa menikmati berbagai fasilitas yang diberikan, dan setibanya di bandara langsung terbang. Ini tidak, penumpang masih harus check in lagi di bandara, walaupun dia naik KA datang ke bandara,'' ungkapnya.

Muslim khawatir moda transportasi yang disediakan PT KAI itu akan kalah bersaing dengan moda transportasi lainnya karena lebih murah.

''Bayangkan, kalau 4 orang keluarga berangkat, akan terkena biaya Rp 320.000 untuk sekali jalan. Sedangkan jika naik taksi memakan biaya Rp150.000 sekali jalan. Bayangkan, berapa selisihnya untuk kedua moda tranportasi itu,'' sebut Muslim.

Politisi yang kembali bertarung pada Pemilu 2014 untuk DPR RI dari Dapil Sumut 1 ini sangat menyayangkan besaran tarif tersebut. Sebab, perusahaan yang menanganinya adalah BUMN.

''Kesannya BUMN buang badan, karena mencari keuntungan melalui anak perusahaannya dengan bagi hasil, namun masyarakat dibebankan,'' sindirnya.

Namun Meneg BUMN, Dahlan Iskan mengakui tarif tersebut sudah murah.
"Tarif angkutan DAMRI dan kereta api itu dipatok murah, sehingga tidak terlalu memberatkan calon penumpang pesawat yang menuju bandara,'' kata Dahlan, usai berbuka puasa dengan anak yatim di Jakarta Convention Center, Kamis (25/7/2013).[ans]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas