Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Tengku Erry Nuradi menghimbau Angkasapura II menyiapkan petugas yang khusus memandu calon penumpang di pintu masuk utama Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA).
Petugas pemandu berfungsi memberikan pelayanan kepada calon penumpang agar tidak bingung menjalani sejumlah proses sebelum menaiki peswat.
Himbauan ini disebutkan Tengku Erry usai melakukan pemeriksaan kesiapan operasional KNIA bersama Menteri Negera BUMN, Dahlan Iskan, Kamis (25/7/2013) pagi.
Hari pertama opersionanal KNIA, para calon penumpang pesawat terlihat kebingungan menjalani tahapan tikecting, cargo, hingga registrasi masuk ruang tunggu pesawat sebelum terbang.
"Saya maklum, calon penumpang masih bingung karena KNIA baru satu hari beroperasi. Untuk mengantisipasi kebingungan itu, pihak manajemen harus menyiapkan petugas khusus yang berperan memandu calon penumpang," sebut Erry.
Petugas pemandu ini layaknya tersebar di sejumlah sudut KNIA dengan dilengkapi pengeras suara praktis agar mudah memberi pengarahan kepada calon penumpang.
"Jika ada petugas, saya yakin dalam tiga bulan pertama calon penumpang akan mudah memahami lokasi-lokasi penting di KNIA, seperti loket tiket, kemana barang dititipkan untuk cargo, cara identifikasi barcode tiket di pintu masuk hingga posisi toilet di KNIA," tambah Erry.
Menurut Erry, gedung KNIA yang jauh lebih luas dan konfrehensif dibanding Bandara Polonia Medan, mengakibatkan calon penumpang kebingungan.
"Memang Plang dan monitor tersedia di KNIA, tetapi perlu petugas pemandu untuk melayani calon penumpang.
Menurut Erry, tumpukan penumpang yang bingung dikhawatirkan mengganggu proses pelayanan di KNIA, terutama menjelang lebaran nanti. Apalagi jarak antara kota Medan menuju KNIA relatif jauh, menyebabkan penumpang datang lebih awal sebelum jadwal keberangkatan.
"Kasihan calon penumpang tidak jadi berangkat karena terlambat boarding pass akibat kebingungan. Hal seperti ini perlu diantisipasi sejak awal," tambah Erry.
Salah satu calon penumpang yang kebingunan di KNIA adalah Khalizah, warga Binjai. Nenek 50 tahun tersebut hanya berdiri sambil memegang tas di depan pintu masuk utama KNIA, Kamis pagi. Meski diantar keluarganya, Halizah mondar mandir bertanya pada calon pengunjung lain.
"Saya baru pertama kali naik pesawat. Kami mau ke Jakarta. Naik Lion. Tetapi ga tau dimana masukkan barang," kata Khalizah.
Khalizah juga mengaku tidak memiliki informasi awal tentang tahapan yang harus dilalui sebelum naik ke atas pesawat, termasuk dimana ruang sholat.
"Kalau bingung terus, saya bisa ketinggalan pesawat," ujar Khalizah cemas. [ded]
KOMENTAR ANDA