Visi misi Gatot Pujo Nugroho sebagai Gubernur untuk mewujudkan Sumut sebagai Provinsi yang berdaya saing, terancam bisa teralisasi maksimal dengan terjadinya krisis gas di Sumatera Utara. Pasalnya, kelangkaan gas khususnya untuk industri di daerah ini kian mengkhawatirkan.
Kondisi ini memaksa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendesak PT Perusahan Gas Negara (PGN) bekerja lebih proaktif mengatasi krisis gas yang terjadi di daerah itu.
"Peran dan proaktif PGN sangat penting untuk menciptakan iklim usaha yang baik, benar dan sehat," kata Sekdaprov Nurdin Lubis saat menghadiri buka puasa bersama dan peringatan Nuzulul Quran 1434 H oleh PT Perusahan Gas Negara di Kantor Penjualan dan Pelayanan Area Medan JL. KL. Yos Sudarso Lr. XII No. 18 Glugur Medan, Rabu (24/7/2013).
Dikatakan, Nurdin Lubis, kondisi gas untuk dunia industri saat ini diakui sangat mengkhawatirkan. Sehingga dapat mengancam visi misi Pemprov Sumut untuk mewujudkan Sumut sebagai provinsi yang berdaya saing.
Demikian vitalnya energi gas bagi dunia industri, sehingga jika terjadi krisis maka investor manapun akan mengurungkan niatnya untuk menanamkan usahanya di daerah ini.
"Kepada Pak Dirut, kami laporkan saat ini krisis gas bumi terutama untuk industri sedang terjadi di Sumut. Dimana untuk kebutuhan PT PLN dan PT PGN Medan, serta industri di Sumut sesuai kontrak, 40 juta kaki kubik perhari MMSFCD. Namun yang terealisasi saat ini hanya 9 juta kaki kubik perhari. Artinya ada defisit 31 juta kaki kubik perhari. Kami butuh bantuan PT PGN untuk segera mencarikan solusi," kata Sekdaprovsu.
Pada kondisi normal atau ideal, kebutuhan gas bumi Sumut seharusnya mencapai 200 juta kaki kubik perhari. Kondisi ini jelas membuktikan begitu pentingnya kebutuhan gas bumi di Sumut.
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Prio Santoso menjelaskan, pihaknya akan terus berjuang agar kebutuhan gas bumi di Sumut segera bisa diatasi. [ded]
KOMENTAR ANDA